Manadonesia.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengambil langkah tegas setelah mencuatnya dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh Priguna Anugrah Pratama, dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad).
Priguna yang menjalani pendidikan residen di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Hasan Sadikin (RSHS) Bandung kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.
Baca Juga: Takut Ditangkap, Dokter PPDS Unpad Pemerkosa Anak Pasien RSHS Sempat Coba Bunuh Diri
Menanggapi kasus tersebut, Kemenkes telah menginstruksikan penghentian sementara aktivitas program pendidikan untuk satu bulan guna evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan.
"Kemenkes juga sudah menginstruksikan kepada Dirut RSUP Hasan Sadikin untuk menghentikan sementara waktu,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, dalam keterangan pers pada Rabu, 9 April 2025.
Baca Juga: Polisi Ungkap Motif Dokter Residen yang Bius dan Perkosa Anak Pasien RSHS: Akan Diperkuat dengan Forensik
“Selama 1 bulan, kegiatan residensi Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif di RSUP Hasan Sadikin,” tambahnya.
Hal tersebut dilakukan demi adanya evaluasi dan perbaikan pengawasan hingga tata kelola bersama FK Unpad.
Di sisi lain, Kemenkes juga telah meminta kepada Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) untuk mencabut Surat Tanda Registrasi (STR) Priguna.
Dengan pencabutan tersebut, Surat Izin Praktik (SIP) yang dimiliki tersangka juga akan otomatis dibatalkan.
"Kemenkes merasa prihatin dan menyesalkan adanya kasus dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh dr. Priguna," imbuh Aji.
Peristiwa yang diduga sebagai pemerkosaan itu terjadi pada 18 Maret 2025.
Saat itu, Priguna meminta korban—berinisial FH—yang merupakan salah satu keluarga pasien, untuk melakukan transfusi darah. Ia menyuruh korban menjalani proses tersebut tanpa ditemani keluarga lain di Gedung MCHC RSHS Bandung.
Korban kemudian dibawa ke ruangan bernomor 711 pada pukul 01.00 dini hari.
Di sana, tersangka meminta korban mengganti pakaian dengan baju operasi, dan melepas seluruh pakaian yang dikenakan sebelumnya.
Setelah itu, Priguna diduga melakukan pembiusan dengan menyuntikkan cairan ke dalam selang infus, yang membuat korban tidak sadarkan diri.
Artikel Terkait
Luhut Klaim Indonesia Tak Perlu Khawatir Berlebihan Soal Kebijakan Tarif Trump: Pengalaman Kita Menangani Kasus Besar Sudah Cukup Banyak
Soroti Rupiah yang Tembus Rp17.000-an, Luhut Klaim Masih di Batas Normal dan Sebut Indonesia Masih Diminati Investor Tiongkok
SBY Bongkar Presiden Prabowo Sedang Jalankan Misi 'Dual Track Strategy' untuk Hadapi Tarif Baru Impor AS
Soal Rencana Prabowo Tambah Impor Gas LGN dari AS, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Justru Ngaku Tak Tahu
Didit Hediprasetyo Bikin Heboh karena Mengumpulkan Anak Presiden, Prabowo Selalu Beri Pesan Begini Soal Persahabatan Meski Jadi Lawan Politik
Prabowo Terang-terangan Mengaku Pernah Mendapat Peringatan dari Ray Dalio Soal Danantara: Kamu akan Dilawan
Tegaskan Tak Ada Orang Titipan, Ini Permintaan Khusus Prabowo Terkait Danantara
Buntut Rudapaksa Keluarga Pasien RSHS, STR Dokter Residen Pelaku Kekerasan Seksual Dicabut Kemenkes
Polisi Ungkap Motif Dokter Residen yang Bius dan Perkosa Anak Pasien RSHS: Akan Diperkuat dengan Forensik
Takut Ditangkap, Dokter PPDS Unpad Pemerkosa Anak Pasien RSHS Sempat Coba Bunuh Diri