Tanggapi Pekerja yang Protes soal Izin Tambang Gunung Kuda Dicabut, Dedi Mulyadi: Orang Lain Nangis Kehilangan Nyawa

photo author
- Senin, 2 Juni 2025 | 12:08 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. (YouTube.com / KDM Channel)
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. (YouTube.com / KDM Channel)

Manadonesia.com - Insiden longsor terjadi di area tambang Galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon terjadi pada pukul 09.30 WIB, pada Jumat, 30 Mei 2025 lalu.

Sejak proses evakuasi korban pasca insiden longsor di Gunung Kuda pada 30 Mei 2025, tim SAR Gabungan telah mengevakuasi 19 korban tewas, dan 6 orang lainnya masih dalam pencarian.

Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Barat pun mencabut izin usaha pertambangan atau IUP Koperasi Pondok Pesantren Al Azhariyah dan pengelola pertambangan lain, imbas insiden longsor di Gunung Kuda, Cirebon.

Baca Juga: Soal Membludaknya Pencari Kerja di Job Fair Bekasi, Wamenaker: Ini Koreksi untuk Pemerintah

Terkini, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menanggapi sejumlah pekerja tambang Gunung Kuda di Cirebon yang protes soal pencabutan izin pertambangan itu.

Tampak melalui YouTube KDM Channel yang tayang pada Senin, 2 Juni 2025, para pekerja itu menghampiri Dedi untuk mengeluhkan lantaran telah kehilangan pekerjaan.

"Pak, kami sebagai kuli tambang," ucap salah satu pekerja tambang.

"Kan musibah, kalau sekarang saya harus menyelesaikan yang besar dulu," jawab Dedi.

Dedi kemudian menuturkan, para pekerja tambang yang kini tak memiliki pekerjaan imbas insiden longsor di Gunung Kuda, bisa mencari pekerjaan yang serupa dengan keahliannya.

"Kuli kan Bapak bisa ganti, kuli bangunan, kuli nyangkul, kuli tenaga kebersihan. Banyak pekerjaan," terangnya.

"Bapak nangis karena kehilangan pekerjaan, orang lain nangis karena kehilangan nyawa Pak," imbuh Dedi.

Menjawab tanggapan Dedi, seorang pekerja tambang mengungkap dirinya membutuhkan penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari.

"Untuk makan (sehari-hari), Pak," ujar pekerja tambang kepada Dedi.

"Iya, buat makan. Tapi kalau meninggal mau apa? Kan kuli dapatnya berapa pertambangan. Kan saya dulu, udah nanya satu-satu, Rp100 ribu, Rp150 ribu," jawab Dedi.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X