Pengakuan dari Kemenag, Ini 4 Penyebab Banyak Jemaah Haji Indonesia Tidak Kebagian Tenda saat di Arafah

photo author
- Minggu, 8 Juni 2025 | 16:47 WIB
Potret kasur di dalam tenda untuk jemaah haji Indonesia di Arafah. (Instagram/kemenag_ri)
Potret kasur di dalam tenda untuk jemaah haji Indonesia di Arafah. (Instagram/kemenag_ri)

Manadonesia.com - Permasalahan yang harus dihadapi dalam operasional haji 2025 ini salah satunya adalah banyak jemaah haji Indonesia yang tak kebagian tenda saat wukuf di Arafah.

Seperti diketahui, wukuf di Arafah dilakukan pada 9 Zulhijjah 1446 H atau Kamis, 6 Juni 2025 dan menjadi puncak ibadah haji.

Jemaah Indonesia diberangkatkan dari hotel di Makkah menuju Arafah pada 4 Juni 2025 dan insiden tidak mendapat tenda terjadi saat akan wukuf.

Baca Juga: Kebakaran Kapuk Muara: Pramono Anung Janjikan Kemudahan Pengurusan Dokumen yang Terbakar

Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis M. Hanafi blak-blakan mengungkapkan kronologi jemaah haji Indonesia sampai bisa tidak mendapatkan tenda saat di Arafah.

Penggunaan Tenda Tak Maksimal

Muchlis mengatakan bahwa ada sejumlah tenda yang sebenarnya masih menyisakan ruang tapi tidak bisa teroptimalisasikan untuk diisi oleh jemaah.

“Misalnya, tenda berkapasitas 350, sebenarnya baru dihuni 325 jemaah dari satu kelompok, namun tidak dapat diakses jemaah lain, bahkan meski dari markaz yang sama,” ujar Muchlis, dikutip dari laman Kemenag pada Minggu, 8 Juni 2025.

Skema Pemberangkatan Jemaah Berbasis Hotel

Penempatan jemaah di hotel Makkah pada dasarnya berbasis markaz dan syarikah.

Namun, menurut Muchlis, pada praktiknya ada sejumlah jemaah yang memilih berpindah hotel meski beda markaz dan syarikah, dengan berbagai alasan dan tidak selalu karena penggabungan pasangan.

“Karena sistem keberangkatan dari Makkah ke Arafah menggunakan pendekatan berbasis hotel, bukan berdasarkan markaz atau syarikah, maka tenda-tenda tertentu terisi penuh lebih dulu, bahkan sebelum jemaah yang juga dijadwalkan menempati tenda tersebut tiba di lokasi,” terangnya.

Jemaah yang Berpindah Tenda Secara Sepihak

Dijelaskan Mukhlis, banyak jemaah berpindah tenda secara sepihak untuk berkumpul dengan kerabat atau kelompok bimbingan dari daerah asal.

“Perpindahan ini memperburuk distribusi beban tenda dan menyulitkan kontrol layanan secara keseluruhan,” jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X