Manadonesia.com - Eskalasi yang meningkat terkait konflik peperangan antara Iran vs Israel kini tengah menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian publik internasional akan munculnya Perang Dunia ke-3.
Sejauh ini, saling balas rudal masih terjadi antara kedua negara. Sementara itu, AS dilaporkan memindah kapal perang beserta pesawat tempurnya ke sekitar Timur Tengah sejak perang Iran vs Israel pecah, pada 13 Juni 2025.
Langkah itu diambil di tengah kemungkinan AS akan ikut membantu Israel untuk menyerang Iran.
Terkini, Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY turut menyoroti perang antara Iran dan Israel yang menyebut dunia kini terancam berada di ambang malapetaka.
"Saat ini, situasi di Timur Tengah semakin berbahaya. Jika Perang Iran-Israel menjadi out of control (tidak terkendali), dunia benar-benar di ambang malapetaka," kata SBY melalui akun X @SBYudhoyono yang diposting pada Kamis, 19 Juni 2025.
SBY kemudian menyebut sejumlah tokoh kunci yang dinilainya sangat berpengaruh untuk 'mendinginkan suasana' konflik Iran vs Israel. Para tokoh itu termasuk Presiden AS, Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping.
"Masa depan dunia, dari sisi perdamaian dan keamanan, ke depan ini akan ditentukan oleh lima orang kuat (strong men). Yang pertama dan kedua adalah Benjamin Netanyahu dan Ali Khamenei. Sedangkan yang ketiga, keempat dan kelima (yang lebih kuat lagi) adalah Donald Trump, Vladimir Putin dan Xi Jinping," sebutnya.
Tokoh kelahiran Pacitan, Jawa Timur itu menuturkan ego sentral dari para pemimpin dunia itu juga kini perlu ditahan. Sebab, bila salah perhitungan bisa membuat kehancuran di mana-mana.
"Semoga kelima pemimpin tersebut oleh Tuhan diberikan kearifan jiwa dan kejernihan pikiran dalam mengambil keputusan dan tindakan. Jangan ada salah keputusan dan “miscalculation” (salah hitung)," terang SBY.
"Kalau gegabah dan salah, akan menimbulkan kematian dan kehancuran yang dahsyat di banyak bangsa dan negara," imbuhnya.
Berkaca dari hal itu, sebelumnya saling ancam pun memang telah diutarakan oleh kedua negara di Timur Tengah itu.
Kubu Iran menyebut perang akan berhenti apabila PM Israel, Benjamin Netanyahu mati, dan sebaliknya Israel menyebut akhir peperangan itu akan terlihat bila Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei terbunuh.
"Sejarah mencatat, banyak peperangan yang berangkat dari ego dan ambisi para pemegang kekuasaan (power holders). Dari abad ke abad, selalu ada “warlike leaders“ (pemimpin yang sangat gemar berperang). Padahal, sejatinya manusia sedunia lebih mencintai kedamaian dan perdamaian," terang SBY.
"Perang besar, apalagi Perang Dunia ke-3, masih bisa dicegah. Harus bisa dicegah. Waktu dan jalan masih ada," tutupnya.***
Artikel Terkait
MUI Kutuk Serangan Israel ke Teheran, Serukan Perlawanan atas Serangan Israel ke Teheran
Menko Pratikno Ungkap Bahaya Scrolling Medsos Bagi Anak Muda, Bisa Picu Kebiasaan Berpikir Pendek
Donald Trump Diberi Kesempatan Tuk Buka Jalan Diplomasi Perang Iran vs Israel, Meski Hanya dengan 1 Panggilan Telepon
Update Skandal SPMB Bandung 2025, Dugaan Praktik Titipan Anak Pejabat demi Masuk Sekolah Impian
Kala Jay Idzes Jadi Rebutan Klub Elite di Italia, Kapten Tim Garuda Itu Sempat Kasih Tips Pemain Muda Tembus Panggung Dunia
Ucapan Fadli Zon soal Tragedi Kemanusiaan di Mei '98 Tuai Kecaman, DPR Kini Panggil Menbud RI Itu Tuk Klarifikasi
Donald Trump Klaim Bakal Ada Serangan Besar-besaran Israel ke Iran, Desak 10 Juta Warga Teheran Mengungsi
Perang Berkecamuk di Timur Tengah, Presiden AS Donald Trump Sesumbar Iran Bukan Tandingan Israel
Bali United Kembali Selenggarakan Kursus Lisensi D Nasional PSSI Bersama TNI AD: Cetak Pelatih Profesional dari Militer
Momen Hasto Kristiyanto Mengaku Bakal Minta Bantuan AI Tuk Susun Pembelaan Dirinya yang Kini Terjerat Dugaan Suap