Manadonesia.com - Penyelenggaraan haji 2025 yang dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) saat ini sudah memasuki fase pemulangan ke Indonesia.
Sebagian jemaah haji mulai diterbangkan dan tiba di Indonesia dan sebagian lainnya masih menunggu antrean kelompok terbang (kloter) di Tanah Suci.
Dalam proses penyelenggaraan haji ini, Kemenag mendapatkan nota diplomatik dari Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta.
Nota diplomatik dari Kedubes Arab Saudi itu diterbitkan secara tertutup pada 16 Juni 2025 dengan ditujukan kepada Menteri Agama dan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, serta Direktur Timur Tengah pada Kementerian Luar Negeri.
Di nota diplomatik tersebut, terdapat beberapa catatan penting sebagai bahan evaluasi penyelenggaraan haji tahun 2025.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah permasalahan kesehatan para jemaah haji, di mana untuk penyelenggaraan tahun depan, diminta untuk lebih selektif.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, mengungkapkan bahwa terkait kesehatan jemaah sudah dibahas sejak awal.
Disebutkan oleh Hilman bahwa jumlah jemaah haji Indonesia yang lansia dan memiliki risiko tinggi cukup tinggi.
Diskusi awal tersebut dilakukan karena muncul kekhawatiran dari Pemerintah Saudi, jumlah jemaah yang wafat di 2025 melebihi tahun lalu.
Sehingga, jemaah lansia dan risiko tinggi harus dijaga dengan baik oleh grup dan pendampingnya.
“Ini juga menjadi catatan peringatan bagi mitra kita di KBIHU dan para pembimbing untuk jangan terlalu memaksakan ibadah sunah terlalu sering, terlalu banyak, kepada jemaah dengan kondisi khusus (lansia/risti) semacam itu,” ujar Hilman di Madinah dalam keterangannya, dikutip pada Minggu, 22 Juni 2025.
“Ini kan masih terjadi, jadi masih masuk catatannya dalam nodip,” imbuhnya.
Hilman lantas menambahkan bahwa dengan nodip tersebut, diharapkan ada seleksi jemaah yang lebih ketat terkait kesehatan
“Harapan dari Kemenhaj melalui nota diplomatik itu adalah proses seleksi jemaah lebih ketat,” kata Hilman.
Artikel Terkait
Update Konflik Iran vs Israel: Vladimir Putin Tawarkan Bantuan Mediasi namun Ditolak Mentah Donald Trump
Laporkan Menkop Budi Arie soal Fitnah Judi Online, Kader PDIP Diperiksa 29 Pertanyaan di Bareskrim
Cinta Segitiga Berujung Maut: Pria Tewas Diracun Pasangan Sesama Jenisnya di Jambi karena Cemburu Ditinggal Menikah
Kejagung Bantah Klaim Wilmar soal Dana Jaminan Rp11,8 Triliun, Sebut Tak Ada Dana Jaminan dalam Tindak Pidana Korupsi
Konflik Iran vs Israel Memanas, Trump Sebut Khamenei Target Mudah dan Mengaku Tahu Tempat Persembunyiannya
Seskab Teddy Ikut Bertemu Putin di Rusia, Kenang Kembali Momen Dampingi Prabowo saat Menjabat Menteri Pertahanan dan Presiden Terpilih
Xpeng G6: Janji Manis Mobil Listrik CBU Rp599 Juta, Mampukah Bertahan di Tengah Badai Persaingan?
Dugaan Kasus Investasi Fiktif Taspen: KPK Geledah Kantor di Jaksel, Sita Aset dan Dokumen Penting
Tantri Kotak Bicara Keresahan Penyanyi soal Royalti Pencipta Lagu, Sebut Industri Musik Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Menlu Sugiono Umumkan 97 WNI Berhasil Dievakuasi dari Iran, Proses Berlanjut di Tengah Eskalasi Konflik