“Saya merasa sangat yakin bahwa kami telah menunda secara substansial pengembangan senjata nuklir mereka dan itulah tujuan dari serangan ini,” imbuhnya.
Sementara itu, anggota parlemen Iran mengklaim pada hari Minggu, 22 Juni 2025, situs Fordow yang menjadi fokus tujuh pesawat pengebom B-2 yang dipersenjatai dengan 14 penghancur bunker utama dari persenjataan AS, tidak mengalami kerusakan serius.
Pemerintah Iran juga mengklaim bahwa tidak ada peningkatan radiasi, sehingga warga bisa tetap beraktivitas normal.
***
Artikel Terkait
Tito Karnavian Singgung Kasus Lucky Hakim ke Jepang Tanpa Izin di Retret Gelombang II, Ingatkan Lagi Aturan Pergi Kepala Daerah
Penjualan Paket Wisata 3B Mulai Meningkat, Wamenpar Optimis Pariwisata Bali akan Merata dengan Penguatan Destinasi Wisata
Kronologi dan Identitas 3 Jemaah Haji Indonesia yang Hilang di Tanah Suci, PPIH Arab Saudi: Kami Terus Lakukan Pencarian
Halmahera Selatan Dilanda Banjir Parah: Balita Meninggal, Ribuan Warga Mengungsi
BPBD DKI Peringatkan Ancaman Banjir Rob di Pesisir Jakarta hingga 29 Juni, Sejumlah Wilayah Termasuk Ancol Berisiko
Iran Ancam Balasan, Tuding Serangan AS ke Situs Nuklir Langgar Piagam PBB
Cloudflare Gagalkan Serangan DDoS Terbesar Sepanjang Sejarah: 37,4 Terabyte Data Menghantam Dalam 45 Detik
Amarah Kim Jong Un usai Donald Trump Ikut Campur Konflik Israel vs Iran, Sebut Itu Langkah yang Sembrono
Pesawat 'Misterius' China Dilaporkan Mondar-Mandir ke Iran Meski Berpotensi Jadi Target Gempuran Israel-AS
Harga Minyak Dunia Melejit Usai AS dan Israel Serang Fasilitas Nuklir Iran, Brent Sentuh Rp1,2 Juta per Barel