Setelah Trump Sesumbar Bangun Kawasan Elite, Netanyahu Ingin Relokasi Warga Gaza ke Negara Tetangga

photo author
- Jumat, 11 Juli 2025 | 14:45 WIB
Donald Trump dan Netanyahu (Foto: Dok. Ist)
Donald Trump dan Netanyahu (Foto: Dok. Ist)

Manadonesia.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait masa depan Gaza.

Dalam sebuah pertemuan makan malam di Washington DC pada Rabu, 9 Juli 2025, keduanya membahas rencana relokasi warga Gaza dan pembangunan kawasan elite di wilayah tersebut.

Pertemuan itu dilaporkan berlangsung santai, namun isi diskusinya menyentuh isu sensitif yang selama ini menjadi akar konflik berkepanjangan di Timur Tengah.

Baca Juga: ‘Saudagar Minyak’ Riza Chalid Jadi Tersangka Baru di Skandal Korupsi BBM yang Bikin Boncos Negara Rp193,7 Triliun

Netanyahu mengungkapkan gagasan relokasi warga Gaza ke negara-negara tetangga dinilainya sebagai langkah menuju perdamaian.

"Jika mereka ingin tinggal, mereka boleh tinggal, tetapi jika mereka ingin pergi, mereka seharusnya bisa pergi," ujar Netanyahu sebagaimana dilansir dari Al Jazeera pada Kamis, 10 Juli 2025.

"Seharusnya ini bukan penjara. Seharusnya ini tempat terbuka dan memberi orang pilihan bebas," imbuhnya.

Kemudian, Netanyahu menuturkan, ide tersebut bertujuan memberikan masa depan yang lebih baik bagi warga Palestina, terkhusus yang kini terjebak di wilayah konflik, Jalur Gaza.

Netanyahu mengklaim, Israel dan AS tengah menjajaki kemungkinan kerja sama dengan sejumlah negara untuk mewujudkan rencana tersebut.

“Kami bekerja sama dengan Amerika Serikat secara erat untuk menemukan negara-negara yang akan berupaya mewujudkan apa yang selalu mereka katakan,” ujarnya.

“Bahwa mereka ingin memberikan masa depan yang lebih baik bagi Palestina. Saya rasa kami hampir menemukan beberapa negara,” sambung Netanyahu.

Perihal negara tetangga Palestina itu, PM Israel tidak menyebut secara spesifik negara mana saja yang mungkin menjadi tujuan relokasi.

Terlebih, wilayah sekitar Gaza seperti Mesir, Yordania, Suriah, dan Lebanon selama ini telah menampung banyak pengungsi Palestina akibat konflik yang berkepanjangan.

Pada awal tahun 2025 lalu, Presiden Trump sempat membawa narasi pembangunan kawasan elite di Gaza pasca relokasi warga.

Saat itu, Trump membayangkan wilayah tersebut akan disulap menjadi kawasan pesisir mewah yang dijulukinya sebagai 'Riviera of the Middle East'.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X