“Tujuan pertemuan ini adalah untuk mencapai gencatan senjata segera yang diprakarsai oleh Presiden Donald Trump dan disetujui oleh kedua perdana menteri Kamboja dan Thailand,” kata Hun Manet, masih dilansir dari Malay Mail.
Setidaknya ada 35 orang tewas dan lebih dari 200.000 orang mengungsi sejak Kamis, 24 Juli 2025 lalu seiring kedua negara memperebutkan beberapa kuil kuno di wilayah perbatasan tersebut.
***
Artikel Terkait
Setelah Bikin Ngakak DJ Aloy, Terungkap Alasan Andre Taulany Suka Kirim Karangan Bunga Nyeleneh
Beda Gaya Ria Ricis dan Teuku Ryan demi Ultah Moana, Pesta Megah Rp1 M hingga Perayaan Sederhana
Beberkan Momen Hangat dengan Betrand Peto Setelah Mualaf, Ruben Onsu: Onyo Orang Pertama yang Ngasih Selamat Idul Fitri
Baru Diungkap Sekarang, Ruben Onsu Blak-blakan Cerita ke Ivan Gunawan Momen Setelah Ucapkan Syahadat untuk Masuk Islam
Tanggapi Momen Anaknya Digendong Orang Lain di Rumah Duka, Ruben Onsu: Ada Orang yang Baik Masa Marah?
Polemik Fatwa Haram Sound Horeg, MUI Pusat Soroti Dampak Kesehatan hingga Perekonomian
Candaan Jokowi saat Bertemu Mulyono di Acara Reuni UGM: Jangan Nambah Masalah Lagi
Thailand Umumkan Darurat Militer di Perbatasan Kamboja, KBRI Bangkok Beri Pesan Baru untuk WNI di Daerah Konflik
Respons Anies soal Isu Comeback di Pilpres 2029, Plus Sinyal Bakal Gandeng Ahok
Akhir Kisah Misteri Wafatnya Diplomat Arya Daru: Keluarga Korban Harap Polisi Transparan Ungkap Penyebab Kematian