Manadonesia.com - Produksi Film Negara (PFN) yang merupakan perusahaan BUMN di bidang film ini akan turut memeriahkan persaingan film animasi di Indonesia.
PFN saat ini memiliki proyek film animasi berjudul Pelangi di Mars yang disutradarai oleh Upie Guava.
Dengan menggunakan teknologi XR, film Pelangi di Mars ini akan menunjukkan cerita kepada penonton tentang interaksi para robot dan manusia di luar angkasa.
Baca Juga: Data 81 Juta Pelanggan JNE Diduga Bocor, Pelaku Patok Harga Senilai Rp32 Juta
Ada 5 karakter robot di film Pelangi di Mars, yakni Sulil, Kimchi, Batik, Petya, dan Yohan dan 4 karakter manusia yaitu Banyu, Pelangi, Pratiwi, dan Mirna.
Persiapan panjang film animasi Pelangi di Mars ini sudah dimulai sejak tahun 2022 dan proses produksi baru bisa mulai intensif di tahun 2024.
Mengutip keterangan dari DossguavaXR Studio, butuh dua tahun riset dan satu tahun untuk melakukan uji coba demi menyempurnakan teknologi yang dipakai di film ini.
Menurut bocoran PFN, film Pelangi di Mars kemungkinan baru bisa ditayangkan pada tahun 2026, namun belum memiliki jadwal tayang pasti.
Sementara itu, saat ini film animasi Indonesia tengah menjadi isu panas di media sosial usai kemunculan Merah Putih: One For All.
Film Merah Putih: One For All disebut-sebut menghabiskan dana Rp6,7 miliar tetapi warganet banyak memberikan kritikan terhadap kualitas yang disuguhkan.
Sederet publik figur pun turut buka suara mengenai kehadiran Merah Putih: One For All yang dijadwalkan tayang di bioskop pada 14 Agustus 2025.
Sempat disebut mendapat anggaran dari pemerintah, Ketua PFN, Riefian Fajarsyah atau Ifan Seventeen membantah Merah Putih: One For All merupakan bagian dari proyek film animasi dari BUMN yang ia pimpin.
“Perlu diingat, film ini tidak menggunakan anggaran dana dari pemerintah sedikitpun dan ini bukan filmnya PFN,” ujar Ifan dalam keterangannya pada Rabu, 13 Agustus 2025.
Meski begitu, Ifan juga memberi dukungan pada Merah Putih: One For All di tengah banjir kritikan pada film produksi Perfiki Kreasindo itu.
“Memang, menurut kami di PFN, film ini jauh secara maksimal dari segi produksinya tapi bukankah kualitas produksi merupakan bagian dari pembelajaran?” tambahnya.
***
Artikel Terkait
Inspirasi Bisnis: Jack’s Gelato Tawarkan Rasa Es Krim Tak Biasa, dari Lavender hingga Ikan Teri
Polemik Ijazah UNY Telat Terbit Berlanjut, Beredar Surat Pernyataan Berisi Larangan Protes di Medsos untuk Wisudawan Agustus 2025
Lipstik Merah Merona di Hari Kemerdekaan, Why Not? Ini Rekomendasinya
Budi Gunawan Sebut Kemenko Polkam Pantau Penyelesaian Kasus Kematian Prada Lucky Namo, Singgung soal Kehormatan Prajurit
KPK Buka Suara soal Laporan Nikita Mirzani Terkait Dugaan Suap Reza Gladys kepada Aparat
Soal Laporan Tom Lembong Terkait Etika Hakim yang Jatuhkan Vonis, KY Janjikan Bakal Ada Tindak Lanjutnya
Pengacara Roy Suryo cs Sentil Jokowi yang Sempat Absen, Ungkap Kebingungannya saat Penyidik Datangi Saksi hingga ke Solo
PPATK Buka Suara soal Kabar Pemblokiran Rekening Milik Ketua MUI
Dianggap Punya Nilai Pidana, Abraham Samad Ungkap Diperiksa Polisi soal Ijazah Jokowi karena Siaran Podcast
Data 81 Juta Pelanggan JNE Diduga Bocor, Pelaku Patok Harga Senilai Rp32 Juta