Manadonesia.com - Pengacara Roy Suryo cs, Ahmad Khozinudin menyentil Joko Widodo (Jokowi) yang sempat absen saat panggilan pemeriksaan terkait dugaan ijazah palsu.
Ia menyatakan kebingungannya saat para penyidik yang datang ke Solo, Jawa Tengah untuk memeriksa kesaksian Jokowi.
Hal tersebut ia sampaikan setelah mengungkapkan bahwa 9 kliennya, termasuk Roy Suryo, akan mengajukan surat permohonan penundaan pemeriksaan terkait ijazah palsu Jokowi.
Khozinudin menegaskan bahwa penundaan akan bersifat resmi karena memiliki surat dan meyakinkan bahwa tidak ada panggilan yang diabaikan.
“Berbeda dengan ketidakhadiran saudara Joko Widodo yang sebelumnya kita tidak tahu dia dipanggil,” ujar Khozinudin kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya pada Senin, 11 Agustus 2025.
“Kita jadi bingung karena justru penyidik yang mendatangi saksi saudara Joko Widodo ke Solo untuk diambil keterangannya,” imbuhnya.
Pemeriksaan Jokowi dilakukan di Solo pada 23 Juli 2025 setelah Presiden ke-7 Indonesia itu tak bisa hadir dalam pemeriksaan tanggal 17 Juli 2025.
Sempat beredar kabar bahwa ia absen karena kondisi kesehatan, namun hal tersebut dibantah oleh kuasa hukumnya, Yakup Hasibuan.
“Perlu saya sampaikan juga masih ada yang mencoba memelintir juga kemarin bahwa ‘Pak Jokowi kemarin sudah dipanggil tapi kok sakit kemudian tidak hadir,’ gitu kan?” ujar Yakup Hasibuan kepada wartawan di Mapolresta Solo pada 23 Juli 2025 lalu.
“Di sini saya sampaikan dengan tegas bahwa memang Pak Jokowi sudah dipanggil kemarin untuk hadir, namun kami juga bersurat secara resmi untuk meminta penundaan karena memang Pak Jokowi sudah ada kegiatan agenda yang tidak dapat ditinggalkan,” terangnya.
Ia menegaskan bahwa Jokowi tidak bisa memenuhi panggilan bukan karena masalah kesehatan, meski saat ini ayah Wapres Gibran itu memang dalam masa pemulihan.
“Faktanya memang kan beliau masih dalam pemulihan, namun kita tidak pernah menyatakan secara resmi bahwa beliau karena sakit tidak bisa hadir,” ucap Yakup kala itu.
***
Artikel Terkait
Peluncuran Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Ditargetkan Oktober-November, Fadli Zon Pastikan Tanpa Intervensi
Menyelami Filosofi Avicenna Tentang Mental Jiwa yang Kuat, Hidupkan Kecerdasan Seseorang
Studi: Fenomena Mundurnya Perempuan dari Dunia Kerja 2025, Salah Satunya demi Jemput Anak ke Daycare
Tom Lembong Bicara Momentum Berbenah usai Penuhi Panggilan Undangan Komisi Yudisial Terkait Pelaporannya
Inspirasi Bisnis: Jack’s Gelato Tawarkan Rasa Es Krim Tak Biasa, dari Lavender hingga Ikan Teri
Polemik Ijazah UNY Telat Terbit Berlanjut, Beredar Surat Pernyataan Berisi Larangan Protes di Medsos untuk Wisudawan Agustus 2025
Lipstik Merah Merona di Hari Kemerdekaan, Why Not? Ini Rekomendasinya
Budi Gunawan Sebut Kemenko Polkam Pantau Penyelesaian Kasus Kematian Prada Lucky Namo, Singgung soal Kehormatan Prajurit
KPK Buka Suara soal Laporan Nikita Mirzani Terkait Dugaan Suap Reza Gladys kepada Aparat
Soal Laporan Tom Lembong Terkait Etika Hakim yang Jatuhkan Vonis, KY Janjikan Bakal Ada Tindak Lanjutnya