Manadonesia.com - Stok beras yang masih tersimpang di gudang Bulog menghadapi ancaman kerusakan hingga tak layak untuk dikonsumsi.
Temuan 1.200 ton beras yang hampir tak layak dikonsumsi di gudang Bulog yang ada di Tabahawa, Maluku Utara oleh Komisi IV DPR RI menambah catatan pada pengelolaan beras.
Ditambah lagi, beras Bulog yang ada di gudang seharusnya akan didistribusikan kepada masyarakat melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Baca Juga: Update Pencarian Korban Ponpes Al Khoziny: 10 Orang Meninggal Dunia dan 150 Tim Medis Dikerahkan
Mengenai kabar 1.200 beras rusak tersebut, Direktur Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, buka suara dengan mengatakan ada langkah yang sudah disiapkan untuk mengatasinya.
Beras akan Dicuci Sebelum Diedarkan
Ahmad Rizal menyatakan bahwa pihaknya melakukan penelusuran mendalam pada beras rusak dan sedang melalui tahap reprocessing.
“Kami akan reprocessing, reprocessing ini kami bersihkan, kami cuci ulang,” kata Ahmad Rizal kepada wartawan di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta pada Kamis, 2 Oktober 2025.
Uji laboratorium pada beras juga akan dilakukan sebelum beras-beras tersebut akan diedarkan kepada masyarakat.
Jika hasil uji laboratorium beras menunjukkan tidak layak untuk dikonsumsi, maka akan dijadikan pakan ternak.
“Nanti kita lab lagi, kalau layak kita konsumsikan kepada masyarakat, yang tidak layak nanti kita sisakan untuk diolah menjadi pakan ternak,” tambahnya.
1.200 ton beras tersebut hanya berasal dari Maluku Utara, untuk berapa jumlah total dan wilayah gudang Bulog mana saja yang rusak, Riza belum bisa memberikan info lanjutannya.
Sidak Titiek Soeharto di Maluku Utara
Isu beras 1.200 beras rusak ini ketika Komisi IV DPR RI melakukan inspeksi mendadak di Maluku Utara pada 23 September 2025 lalu.
Dalam sidak tersebut, Titiek menyoroti stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang mulai berubah warna dan umur beras dalam penyimpanan lebih dari setahun.
Artikel Terkait
Shell Indonesia soal BBM Langka di SPBU, Beberkan Kesepakatan Base Fuel dan Negosiasi yang Belum Dijalankan dengan Pertamina
Menyoal Regulasi Program MBG: Jaminan Keberlanjutan hingga Polemik Kasus Keracunan
Rangkaian Fakta Gempa Filipina 6,9 SR: Puluhan Tewas, Pemulihan Badai, dan Nasib WNI
Gelombang Protes Meluas di Yunani: Serikat Pekerja Sebut Wacana 13 Jam Kerja sebagai Perbudakan Modern
Purbaya Diduga Salah Sebut Harga LPG 3 Kg di Depan DPR, Bahlil Balas dengan Bilang Begini
Alasan Izin TikTok Dibekukan: Dari Polemik Data Live Streaming sampai Risiko Penyalahgunaan Fitur
Sertifikasi Wajib Dapur MBG: BGN Pastikan Ditangani Lembaga Resmi
Gelombang Protes Meluas di Yunani: Serikat Pekerja Sebut Wacana 13 Jam Kerja sebagai Perbudakan Modern
Pertamina Kuasai 92 Persen Pasar BBM Non-Subsidi, DPR Kritik Keras
Update Pencarian Korban Ponpes Al Khoziny: 10 Orang Meninggal Dunia dan 150 Tim Medis Dikerahkan