Sekilas Bencana di Sumatera
Sejak akhir November 2025, sejumlah wilayah di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh mengalami bencana banjir, banjir bandang, serta longsor berskala besar.
Ribuan warga terdampak, ratusan rumah rusak, akses jalan terputus, sebagian wilayah terisolasi hingga ratusan orang dinyatakan meninggal.
Otoritas pusat maupun daerah masih berupaya melakukan evakuasi, pendataan, serta distribusi logistik.
Dalam beberapa hari terakhir, beberapa lembaga pemerintah seperti Basarnas dan BNPB telah mengerahkan personel dan peralatan untuk mempercepat operasi penyelamatan.
Namun sejumlah pihak menilai bencana kali ini menunjukkan adanya persoalan tata kelola hulu seperti kerusakan kawasan resapan, aktivitas pertambangan, serta konversi hutan yang tak sejalan dengan kapasitas ekologi wilayah.***
Artikel Terkait
Warga Terdampak Bencana di Sumatera Sempat Keluhkan Kelangkaan BBM, Pertamina Klaim Stok SPBU Mulai Lancar
BNPB Soroti Tata Ruang hingga Mitigasi Bencana, Minta Pemda Tak Melulu Salahkan Curah Hujan
Jembatan Bailey Penghubung Bireuen-Aceh Utara Dikebut, 3 Hari Ditargetkan Rampung demi Jangkau Korban Banjir Bandang
Kunjungi Tapanuli Tengah dan Aceh, Prabowo Beri Dukungan Moral pada Warga Terdampak Bencana: Kita Hadapi dengan Tabah
Susno Duadji Ungkap Luka Lama Cicak-Buaya: Merasa Dikhianati dan Dituduh Hendak Menghancurkan KPK
Kereta Api Khusus Petani-Pedagang Resmi Beroperasi, Para Penumpang Terlihat Antusias Nikmati Gerbong Baru dengan Tiket Seharga Rp3.000
Pohon di Bandung akan Diberi KTP untuk Tingkatkan Keselamatan Warga
Zulhas Ungkap Bagian Hutan yang Bisa Dikelola hingga Sebut Polemik Tesso Nilo Jadi Penyesalannya saat Menjabat Menhut
Ingin Cegah Musibah di Jawa Barat, Dedi Mulyadi Siapkan Moratorium Penebangan Hutan
Evaluasi Pengelolaan Hutan Mencuat usai Rentetan Bencana di Sumatera, DPR Jadwalkan Rapat Khusus dengan Kementerian Kehutanan