Iskandar mengungkapkan momen saat pihaknya berupaya menerobos akses yang terputus untuk menyelamatkan warganya yang terjebak banjir bandang saat itu.
"Jika pemerintah daerah tidak berupaya menerobos, ribuan warga yang wilayahnya terisolasi karena banjir akan kelaparan," kata Iskandar.
Hingga kini, penyaluran bantuan kemanusiaan telah dilakukan di 4 kecamatan di wilayah Aceh Timur yang terisolasi akibat banjir, yakni Kecamatan Serbajadi, Kecamatan Peunarun, Kecamatan Simpang Jernih, dan Kecamatan Pante Bidari.
Tim dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing menyalurkan ke empat kecamatan terisolasi akibat banjir tersebut agar bantuan berupa kebutuhan pokok, air mineral, dan obat-obatan tersalurkan.
Iskandar menyebut, masih banyak warga yang wilayahnya terisolasi akibat banjir dan belum tersentuh bantuan sejak akses darat lumpuh total akibat banjir bandang beberapa waktu lalu.
Bupati Aceh Timur itu Usman mengatakan, untuk menuju wilayah terisolasi, dirinya bersama rombongan menggunakan kendaraan taktis. Rombongan sempat terjebak di beberapa titik hampir 2 jam.
"Kami menerobos dua kecamatan, yaitu Peunaron dan Serbajadi, karena menjadi daerah paling parah terdampak banjir bandang," ungkap Iskandar.
"Longsoran tanah menutup seluruh akses jalan utama, sementara beberapa jembatan putus tersapu arus sungai yang meluap," sambungnya.
Sebelumnya, proses distribusi bantuan untuk korban bencana hidrometeorologi di Aceh terus digencarkan, terlebih melalui jalur laut.
2 Kapal Besar Pengangkut Tiba di Pesisir Timur Aceh
Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh, Teuku Faisal memantau langsung proses muat logistik bantuan ke 2 kapal besar milik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Banda Aceh, pada Selasa, 2 Desember 2025.
Kapal-kapal itu diturunkan dalam misi kemanusiaan ini adalah KN SAR Purworejo 101 dan KN Antares milik Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub RI.
Teuku memastikan, semua logistik yang terkumpul dari berbagai lembaga dan elemen masyarakat Kota Banda Aceh telah dimuat dengan aman.
“Kami memastikan bantuan ini segera sampai ke tangan masyarakat terdampak. Logistik yang dibawa ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak di Banda Aceh,” ujar Teuku Faisal dalam pernyataan resminya, pada Selasa, 2 Desember 2025.
2 kapal besar itu diketahui membawa berbagai kebutuhan vital, seperti makanan, obat-obatan, tenda, pakaian, alat komunikasi, dan genset.
Artikel Terkait
Cak Imin Surati 3 Menteri, Minta Evaluasi Total Kebijakan Terkait Bencana di Sumatera
Sosok Penting di Jaringan Golden Triangle, Dewi Astutik Ditangkap BNN dalam Operasi Internasional
Puncak Arus Mudik Nataru Diprediksi 24 Desember, Arus Balik 2 Januari 2026
Sido Muncul Salurkan Dana dan Produk Kesehatan Senilai Rp900 Juta untuk Penanganan Bencana di Sumatera
Soal Dugaan TPPU Eks Bupati Tanah Bumbu Capai Rp100 Miliar, KPK Soroti Aliran Dana ke PBNU
Jalur Medan-Aceh Tamiang Mulai Dapat Diakses di Tengah Asa Pemulihan Para Korban Imbas Banjir Sumatera
Kontroversi Kebijakan Menkeu Purbaya Setop Impor Baju Bekas: Angin Segar bagi Industri, tapi Bikin Pedagang Merana
Kargo Technologies Resmikan Identitas Baru, Dorong Elektrifikasi Armada Logistik Hingga 40.000 Kendaraan di 2035
Pilu Gubernur Mualem Lihat Bencana Aceh dari Udara: Mata Menangkap Luka di Tanah Rencong
Soal Rentetan Bencana di Sumatera, Mahfud MD Singgung Dugaan Penyalahgunaan Izin Tambang