Manadonesia.com - Upaya penyaluran bantuan ke wilayah terdampak bencana di Aceh menghadapi tantangan besar akibat keterbatasan BBM dan akses jalan yang terputus.
Kondisi ini membuat distribusi logistik melalui jalur darat tidak dapat dilakukan dan memaksa TNI menggunakan jalur udara untuk menjangkau kawasan yang masih terisolir.
Situasi tersebut dijelaskan oleh Wakil Ketua I Satgas Penanggulangan Bencana Alam Provinsi Aceh, Kolonel Inf Fransisco, dalam konferensi pers pada Rabu, 3 Desember 2025.
Baca Juga: Jaga Marwah Laporkan Ketua Satgas BLBI Rionald Silaban ke KPK
BBM Langka, Alat Berat Tidak Bisa Beroperasi
Menurut Fransisco, hambatan utama yang dihadapi tim di lapangan adalah terbatasnya pasokan bahan bakar akibat terputusnya jalur distribusi.
Truk pengangkut BBM tidak dapat masuk karena akses tertutup lumpur, sementara sejumlah wilayah belum dapat dijangkau kendaraan berat.
"Kendala yang ada di lapangan adalah kehabisan bahan bakar. Jadi untuk pengerahan kekuatan atau mobilisasi alat-alat berat kita terkendala dengan bahan bakar," ucap Fransisco.
Asisten Teritorial Kodam Iskandar Muda itu juga memaparkan bahwa kerusakan infrastruktur menjadi faktor utama lumpuhnya distribusi darat.
Berdasarkan data yang disampaikan, terdapat 15 titik ruas jalan yang terputus serta 27 jembatan yang rusak, baik di jalur nasional maupun provinsi.
"Ada 15 titik jalan ruas jalan yang terputus kemudian 27 titik jembatan yang putus baik jalan nasional maupun jalan provinsi yang ada di menghubung antar kabupaten kota yang ada di wilayah Aceh," lanjutnya.
4 Wilayah Masih Terisolir
Dari total 18 kabupaten/kota terdampak, terdapat empat wilayah yang sempat benar-benar terisolasi akibat kerusakan akses.
Meski demikian, Fransisco menjelaskan bahwa sejumlah titik kini mulai terbuka secara bertahap.
"Dari 18 kabupaten kota yang terdampak bencana, ada empat wilayah yang betul-betul terisolir tapi saat sekarang sudah mulai terbuka secara perlahan," tutur Fransisco.
Artikel Terkait
Jalur Medan-Aceh Tamiang Mulai Dapat Diakses di Tengah Asa Pemulihan Para Korban Imbas Banjir Sumatera
Kontroversi Kebijakan Menkeu Purbaya Setop Impor Baju Bekas: Angin Segar bagi Industri, tapi Bikin Pedagang Merana
Kargo Technologies Resmikan Identitas Baru, Dorong Elektrifikasi Armada Logistik Hingga 40.000 Kendaraan di 2035
Pilu Gubernur Mualem Lihat Bencana Aceh dari Udara: Mata Menangkap Luka di Tanah Rencong
Soal Rentetan Bencana di Sumatera, Mahfud MD Singgung Dugaan Penyalahgunaan Izin Tambang
Saat 2 Kapal Besar Berlayar ke Pesisir Timur Aceh, Bawa Tenda hingga Obat-obatan untuk Para Korban Banjir Bandang
DevFest Bandung 2025: Sukses Selenggarakan Acara Teknologi Terbesar Se-Nusantara
Isu Perpecahan di NU Meluas, Mahfud MD Mengingatkan Adanya Pengaruh Proyek dan Perizinan
Jaga Marwah Laporkan Ketua Satgas BLBI Rionald Silaban ke KPK
Menteri Bahlil Janjikan Pemulihan Listrik Imbas Banjir-Longsor di Tapanuli Tengah akan Pulih Total pada Jumat Pekan Ini