Soal Kontroversi 3 Bupati Aceh yang Tak Sanggup Atasi Bencana, Wamendagri Anggap Wajar dan Janjikan Bantuan dari Pusat

photo author
- Selasa, 9 Desember 2025 | 12:29 WIB
Menyoroti kontroversi 3 bupati di Provinsi Aceh yang menyatakan tak sanggup atasi dampak bencana banjir bandang di wilayahnya. (Instagram.com/@muzakirmanaf1964)
Menyoroti kontroversi 3 bupati di Provinsi Aceh yang menyatakan tak sanggup atasi dampak bencana banjir bandang di wilayahnya. (Instagram.com/@muzakirmanaf1964)

Manadonesia.com - Di tengah duka yang menyelimuti korban banjir bandang di Aceh, kontroversi ihwal ketidaksanggupan sejumlah kepala daerahnya dalam mengatasi dampak bencana justru kini menyeruak ke permukaan.

Sebelumnya dikabarkan, terdapat 3 bupati yang tidak sanggup menangani bencana yang melanda wilayahnya, yakni, Haili Yoga selaku Bupati Aceh Tengah, Mirwan MS sebagai Bupati Aceh Selatan, dan Sibral Malasyi yang menjabat sebagai Bupati Pidie Jaya.

Terkini, hal itu ditanggapi Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto yang menganggap wajar ketidaksanggupan 3 bupati di Aceh itu.

Baca Juga: Pilu Warga Desa Sekumur saat Air Setinggi 10 Meter Deras Menerjang Wilayahnya, Hanya Tersisa Bangunan Masjid

Bima lalu menyebut, pemerintah pusat akan membantu mereka sesuai dengan perintah Presiden.

"Kalau kemudian kepala daerah itu menyatakan tidak sanggup, itu kan kemudian ada datanya," kata Bima kepada awak media di Jakarta, pada Minggu, 7 Desember 2025.

"(Hal itu terkait) berapa kebutuhan untuk membangun infrastruktur, berapa juga untuk memulihkan rumah warga, akses, dan lain-lain," sambungnya.

Terkait penanganan bencana yang terjadi di Aceh, termasuk juga di Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar), Bima meyakini segala derita yang dialami warga setempat dapat diatasi lewat kerja sama seluruh pihak.

"TNI Polri all out di lapangan. Kami melihat posko-posko bencana itu aktif sekali di sana. Jadi sistem ini sudah bekerja," terang Bima.

"Sudah bergerak semua. Jadi kita insya Allah mampu untuk mengatasi ini dengan bersama-sama," sambungnya.

Di lain pihak, sebelumnya terdapat perbedaan pendapat yang disampaikan Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem dengan Mendagri, Tito Karnavian terkait kontroversi ini.

Gubernur Mualem Buka Pintu Undur Diri

Dalam kesempatan berbeda, Mualem menyebut bupati atau kepala daerah yang cengeng dan tidak mampu menangani bencana banjir lebih baik mengundurkan diri.

"Kalau ada bupati yang cengeng dan menyerah menghadapi musibah ini, silakan mengundurkan diri atau turun dari jabatan," tegas Mualem kepada awak media di Aceh Timur, pada Jumat, 5 Desember 2025.

"Kita ganti dengan yang lain, yang siap bekerja untuk rakyat," imbuhnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X