Pernyataan Kepala BNPB itu dilontarkan dalam konferensi pers mengenai dampak banjir Sumatera yang dilakukan pada 28 November 2025.
Dalam momen tersebut, Suharyanto mengklaim bahwa dampak di lapangan berbeda dengan apa yang banyak terlihat di media sosial.
“Memang kemarin kelihatannya mencekam karena berseliweran di media sosial, tetapi begitu kami tiba langsung di lokasi, banyak daerah yang sudah tidak hujan. Yang paling serius memang Tapanuli Tengah, tetapi wilayah lain relatif membaik,” kata Suharyanto saat itu.
Pernyataan tersebut lantas ditarik dan permintaan maaf pun dilakukan karena telah meremehkan dampak banjir.
“Nah, Tapsel ini saya surprise begitu ya, saya tidak mengira sebesar ini. Saya mohon maaf, Pak Bupati,” kata Suharyanto saat mengunjungi Tapanuli Selatan, Sumatera Utara yang menjadi salah satu wilayah terdampak paling parah pada 30 Desember 2025.
***
Artikel Terkait
Beda dari Distribusi Bantuan, Menhan Siapkan Helikopter yang Bakal Fokus Kesehatan Pengungsi di 3 Provinsi Terdampak Banjir Sumatera
QRISTap Resmi Hadir di Pelabuhan Manado, BRI Percepat Digitalisasi Layanan Maritim
INSTAR Beri Pengakuan atas Praktik Keberlanjutan IFG
Viral Skandal Budidaya Ganja di Rumah Kontrakan Jombang: Polisi Sita 110 Pohon hingga 5,3 Kg Daun Basah
Deret Aplikasi Ilegal yang Diduga Jadi Andalan Matel untuk Intimidasi Warga Gegara Bayaran Kendaraan Bermasalah
Saat Hutan Lindung di Sumatera Dibayangi Sabotase: TN Tesso Nilo Temukan Ranjau Paku yang Bertebaran di Area Jalan Gajah
Kondisi Pilu Pengungsi Paya Cukai, Warga Sakit Terpaksa Tidur di Luar Tanpa Obat-obatan
Pecah Isolasi, Gotong Royong Warga Beutong Ateuh Bangun Jembatan Kayu di Arus Deras
Kisah Pemuda Jual Cabai Demi Korban Banjir: Tak Bisa Bantu dengan Uang, Bisa Kita Bantu dengan Tenaga
Tak Gentar oleh Banjir, Warga Aceh Justru Jadi Pemberi Semangat untuk Gubernur Muzakir Manaf