nasional

Soal Rencana Prabowo Tambah Impor Gas LGN dari AS, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Justru Ngaku Tak Tahu

Kamis, 10 April 2025 | 17:25 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. (Instagram.com/@bahlillahadalia)

Manadonesia.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengaku tidak tahu rencana Presiden RI, Prabowo Subianto yang akan menambah impor gas alam cair atau liquefied natural gas (LGN) dari Amerika Serikat (AS).

Bahlil kemudian menyebut, penambahan impor tersebut hanya pada produk liquefied petroleum gas (LPG) dan minyak.

"Tidak tahu, tanya Menko Perekonomian kalau itu," tutur Bahlil kepada awak media di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, pada Rabu, 9 April 2025.

"Yang mau saya tanggapi statement dari Kementerian ESDM, saya nggak mau menanggapi yang saya tidak tahu," sambungnya.

Bahlil menuturkan, peningkatan impor LPG dari AS merupakan langkah untuk merespon kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menerapkan tarif resiprokal sebesar 32 persen untuk RI.

"Maka kita diperintahkan oleh Presiden untuk melihat potensi-potensi apa saja yang bisa kita beli barang dari Amerika. Nah ini dalam exercise kita lagi menghitung," terangnya.

Terkait hal itu, sebelumnya, Menko Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menyampaikan rencana Prabowo yang ingin meningkatkan impor LPG dan LNG dari AS.

Airlangga menuturkan langkah tersebut merupakan arahan langsung dari sang Presiden RI sebagai respons kebijakan Donald Trump yang menerapkan tarif 32 persen terhadap Indonesia.

"Dengan pembicaraan Menteri ESDM juga arahan Pak Presiden kita juga disiapkan untuk membeli LPG dan LNG peningkatan dari Amerika," terang Airlangga dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden Republik Indonesia di Jakarta, pada Selasa, 8 April 2025.

Airlangga menjelaskan, peningkatan jumlah impor LPG dan LNG dari AS tidak akan menambah volume impor RI, melainkan hanya mengalihkan impor LPG dan LNG dari negara lain ke AS.

"Tetapi ini tidak menambah, tetapi realokasi pembelian, switch jadi tidak mengganggu APBN," pungkasnya.***

Tags

Terkini