nasional

Israel Klaim Tewaskan Juru Bicara Hamas Abu Obeida dalam Serangan Udara di Gaza

Senin, 1 September 2025 | 20:09 WIB
Israel Katz, Menteri Pertahanan Israel yang mengklaim juru bicara Hamas telah dibunuh oleh tentara Israel. (Instagram.com/@katz_israel)

Manadonesia.com - Israel mengumumkan pihaknya telah menewaskan juru bicara sayap militer Hamas, Abu Obeida dalam operasi militernya di Kota Gaza, Palestina, pada Sabtu, 30 Agustus 2025.

Sebelumnya diketahui, Abu Obeida yang bernama asli Hudahaifa Kahlout, dikenal luas sebagai “wajah tentara Hamas”. Ia kerap muncul di televisi dengan wajah tertutup keffiyeh, menyisakan hanya mata yang terlihat.

Terkini, klaim serangan terhadap Abu Obeida dari Israel ini menjadi bagian dari upaya Tel Aviv menekan basis terakhir kelompok Hamas di wilayah Gaza.

Baca Juga: Setelah Rumahnya Dijarah Oknum Demo, Sri Mulyani Ajak Bangun Indonesia Tanpa Anarki dan Kebencian

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengklaim hal tersebut dalam pernyataan resminya pada Senin, 1 September 2025.

“Juru bicara teroris Hamas telah dieliminasi. Abu Obeida akan segera bertemu dengan banyak rekan kriminalnya,” ujar Katz sebagaimana dilansir dari Reuters pada hari yang sama.

Kendati demikian, Hamas hingga kini belum memberikan klarifikasi terkait nasib Abu Obeida. Kelompok itu hanya menyebut puluhan korban sipil jatuh akibat serangan udara di kawasan al-Rimal, Gaza.

Di sisi lain, Israel meyakini kematian Abu Obeida akan menyisakan hanya 3 pemimpin senior Hamas di Jalur Gaza. Mereka adalah Izz al-Din al-Haddad selaku komandan Brigade Utara, Raed Saad yang menjabat kepala operasi Hamas, serta Hussein Fayyad sebagai pemimpin Hamas di Beit Hanoun.

Terpisah, Perdana Menteri, Israel Benjamin Netanyahu menyebut tujuan operasi di Gaza adalah menghancurkan kekuatan Hamas sekaligus menyelamatkan 48 sandera yang masih ditahan.

“Kami tidak akan berhenti sampai semua sandera dibebaskan,” kata Netanyahu sebagaimana dikutip dari Arab News, pada Senin, 1 September 2025.

Serangan besar-besaran ini menuai kecaman dari sejumlah negara besar yang menilai Israel berpotensi memperburuk krisis kemanusiaan.

Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas melaporkan lebih dari 63.000 warga Palestina tewas akibat agresi Israel.

Sementara itu, Israel dilaporkan mengakui telah kehilangan lebih dari 450 tentaranya sejak perang dimulai.

Kondisi ini memicu kekhawatiran internasional. Banyak pihak menilai operasi Israel yang terus berlanjut bisa memperdalam penderitaan warga sipil, meski Tel Aviv bersikeras ihwal misi utama mereka adalah menumpas Hamas hingga tuntas.***

Tags

Terkini