Manadonesia.com - Presiden Prabowo terus mengingatkan pentingnya Indonesia mampu berswasembada, baik itu pangan maupun energi.
Hal tersebut disampaikan dalam pidatonya di acara HUT ke-61 Partai Golkar 2025.
Swasembada pangan dan energi, kata Prabowo mampu membuat Indonesia tak banyak melakukan impor, sehingga memperkecil ketergantungan dengan negara lain.
Kondisi Dunia yang Sedang Tidak Baik
Prabowo menyebut bahwa saat ini, keadaan dunia sedang tidak baik, salah satunya terjadi perang antarnegara.
“Dimana-mana ada perang, kalau terjadi perang, berlanjut ke Eropa, dampaknya ke kita juga,” ujar Prabowo dalam acara yang digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat pada Jumat, 5 Desember 2025 itu.
“Makanya, dari awal saya katakan kita harus swasembada pangan, swasembada energi BBM. Perang lanjut di Eropa, bisa-bisa kita tidak bisa impor dari manapun,” tambahnya.
Perang yang terjadi itu, menurut Prabowo akan mengganggu transportasi dunia yang membawa komoditas impor ke Indonesia.
“Kalau kita tergantung impor, kita nggak mampu bayar nanti harga BBM,” imbuhnya.
Kelapa Sawit jadi Karunia Indonesia
Meski perkebunan kelapa sawit beberapa kali menimbulkan polemik karena berbagai permasalahannya, Prabowo justru menyebut pohon tersebut adalah karunia untuk Indonesia.
Pasalnya, kata Prabowo, ada beberapa manfaat yang dimiliki kelapa sawit dan bisa memberikan kebaikan kepada masyarakat, seperti menjadi bahan untuk BBM.
“Kita diberi karunia oleh Yang Maha Kuasa, kita punya kelapa sawit, kelapa sawit bisa jadi BBM, bisa jadi solar, bisa jadi bensin juga kita punya teknologinya,” ucap Prabowo.
Selain kelapa sawit sebagai bahan baku, Prabowo juga menyinggung teknologi yang harus dikuasai oleh Indonesia.