Arcandra Tahar: Hidrogen Cair Sebagai Bahan Bakar Merupakan Inovasi Untuk Kendaraan, Namun Punya Kelebih dan Kekurangan Berikut

Sebagai contoh, uji coba Toyota Corolla dengan mesin 3 silinder membutuhkan kurang dari 2 menit untuk pengisian ulang.

Selain itu, hasil pembakaran hidrogen hanya menghasilkan air sebagai limbah.

3. Kelebihan dan Kekurangan Hidrogen Cair

Artikel ini juga membahas perbandingan hidrogen cair dengan hidrogen dalam bentuk gas.

Dengan volume yang lebih tinggi pada suhu minus 253 derajat Celsius, hidrogen cair memiliki density sekitar 70 g/L, sementara dalam bentuk gas pada tekanan 10 ribu psi, density-nya sekitar 40 g/L.

Hal ini berarti, untuk volume yang sama, hidrogen cair menyediakan 75% lebih banyak energi dibandingkan dengan hidrogen dalam bentuk gas bertekanan.

Meskipun tangki untuk hidrogen dalam bentuk gas lebih berat, dengan tambahan peralatan, mobil dengan hidrogen dalam bentuk gas dapat menjadi lebih ringan.

Baca Juga: New Honda Stylo 160 2024 Segera Rilis di Indonesia, Fitur Sudah Double Disk Brake, Desain Lebih Keren dari Vespa!

Siapa Arcandra Tahar?

Ir. Arcandra Tahar, M.Sc., Ph.D., lahir pada 10 Oktober 1970, adalah seorang tokoh di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.

Menjabat sebagai Menteri ESDM Indonesia dari 27 Juli 2016 hingga 15 Agustus 2016, Arcandra diberhentikan setelah kontroversi dwikewarganegaraan yang menjadikannya menteri terpendek dalam sejarah Indonesia.

Pada 14 Oktober 2016, Arcandra resmi dilantik sebagai Wakil Menteri ESDM.

Alumnus Teknik Mesin ITB, Arcandra melanjutkan studi S-2 di Texas A&M University, Amerika Serikat, dan menyelesaikan S-3 di Amerika Serikat.

Sebagai konsultan internasional, ia memiliki peran penting dalam negosiasi Blok Masela agar dikuasai Indonesia.

Dengan keberanian menghadirkan inovasi dalam penggunaan hidrogen cair sebagai bahan bakar kendaraan, Arcandra Tahar menunjukkan peran aktifnya dalam mendorong solusi ramah lingkungan di sektor otomotif.