Manadonesia.com - Pemalsuan produk otomotif masih menjadi masalah serius yang merugikan konsumen sekaligus membahayakan keselamatan berkendara.
Jika selama ini oli kerap disebut sebagai produk yang paling sering dipalsukan, ternyata ada sejumlah komponen lain yang juga rawan ditiru dan beredar luas di pasaran.
Salah satu yang paling sering ditemukan adalah suku cadang rem, mulai dari kampas, cakram, hingga minyak rem.
Baca Juga: Jawab soal Pembatalan Tunjangan Anggota DPR RI, Ketua Fraksi Demokrat Nyatakan Siap Dievaluasi
Komponen ini sangat vital karena berhubungan langsung dengan keselamatan.
Rem palsu umumnya dibuat dengan bahan berkualitas rendah yang cepat aus dan bisa menyebabkan kecelakaan.
Selain itu, busi (spark plug) juga menjadi sasaran pemalsuan.
Ukurannya yang kecil dan laris di pasaran membuat produk ini mudah dipalsukan dan dikemas ulang menyerupai produk asli. Dampaknya, performa mesin bisa menurun drastis.
Produk lain yang juga sering dipalsukan adalah filter (baik filter oli, udara, maupun bahan bakar).
Filter palsu tidak mampu menyaring kotoran dengan baik sehingga bisa merusak mesin dalam jangka panjang.
Aki kendaraan pun tak luput dari peredaran barang tiruan. Banyak aki palsu dijual dengan harga murah, tetapi memiliki daya rendah dan masa pakai singkat.
Lampu kendaraan, ban rekondisi yang dijual seolah baru, serta sabuk timing (timing belt) juga termasuk komponen yang rawan dipalsukan.
Tidak ketinggalan, pelumas tambahan (additive) yang ditawarkan untuk meningkatkan performa mesin juga sering diproduksi secara ilegal dengan bahan murahan, yang justru bisa merusak komponen kendaraan.
Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam membeli produk otomotif.
Cara paling aman adalah membeli di bengkel resmi seperti Yamaha, Honda hingga Suzuki.
Artikel Terkait
Tak Ada Rencana Bertemu Anggota DPR saat Demo Buruh 28 Agustus, Ketum Partai Buruh Ungkap Bakal Ada Aksi Lain untuk Dialog
Sama-sama dari Gerindra, Prabowo Singgung Kasus Mantan Wamenaker Immanuel Ebenezer: Dia Belum Kader tapi Saya Tetap Malu
Danantara Gelontorkan Rp1,5 Triliun untuk Penyerapan Gula, Bapanas Peringatkan Pihak yang Masih Ngeyel Jual Gula di Bawah HAP
Sorotan Khusus: Salah Langkah di Hari Pertama, Gen Z Dinilai Bisa Resah Cari Pekerjaan Baru
Momen Ahmad Dhani Hampir Diusir dari Rapat RUU Hak Cipta Bersama DPR, Begini Kronologinya
Peter Zaffino dan Kebangkitan AIG, Cara sang CEO Bangkitkan Perusahaannya yang Pernah Nyaris Tumbang
Terapkan Rekayasa Lalu Lintas, KAI Hentikan Sementara 45 KA Jarak Jauh di Stasiun Jatinegara hingga 2 September 2025
Ketua PBNU Gus Yahya Imbau Masyarakat Tetap Tenang di Tengah Situasi Demonstrasi
China Bikin Agenda Ekonomi Cerdas di 2035, Pamer Program 'AI Plus' untuk Efisiensi Anggaran
Jawab soal Pembatalan Tunjangan Anggota DPR RI, Ketua Fraksi Demokrat Nyatakan Siap Dievaluasi