Acara dimulai dengan pemukulan bedug oleh walikota dan diakhiri dengan penyerahan suhuf halaqah kepada kanjeng bupati.
Di Masjid Kauman, Suhuf Halaqah dibacakan dan diakhiri dengan bunyi tabuh-tabuhan.
Lalu kanjeng bupati membagikan ke Ganjel Rel sebagai kue khas Semarang dan air khataman Al Quran.
Demikian ulasan mengenai tradisi warak ngendog, tradisi masyarakat Semarang dalam menyambut bulan Ramadhan.***
Artikel Terkait
Raih Perubahan Hidup dengan ‘Keizen’, Cara Orang Jepang Mengatasi Rasa Malas
Tradisi Menyambut Ramadhan Unggahan Bonokeling Banyumas, Pikul Hasil Bumi Hingga Masuk Makam Tanpa Alas Kaki
Malamang Lamang Siarang Solok, Tradisi Menyambut Ramadhan Pakai Menu Mirip Nasi Jaha Manado, di Mana Bedanya?
Dinilai Sebagai Proyek Ambisius Putra Mahkota Mohammed bin Salman, Ka’bah Baru “The Mukaab” Segera Dibangun
Tradisi Unik Jelang Ramadhan di Mesir, Lentera Cantik Ada di Mana-mana