MANADONESIA.COM—Kebudayan merupakan suatu hal yang otentik dan mengikat.
Dimana seluruh masyarakat memiliki tanggung jawab untuk merawat dan melestarikannya.
Begitupun dengan anak muda yang berada di tanah rantau.
Sudah seharusnya merawat keberlangsungan adat dan budaya tanah kelahiran bukan hanya dalam ingatan namun dalam aksi nyata.
Hal tersebut pun dilakukan oleh Mahasiswa yang berada di tanah istimewa Yogyakarta.
Keluarga Pelajar Mahasiswa Indonesia Bolaang Mongondow (KPMIBM Raya) dengan mengadakan Festival Kebudayaan yakni Bogani Fest.
Festival ini merupakan kali kedua mereka selenggarakan. Dengan tema ‘Satu Tubuh, Satu Tuju’ para anak muda ini berharap agar pelestarian budaya dan memperkenalkannya ke khalayak publik merupakan salah satu tujuan mereka ketika berada di tanah rantau.
Menurut Ketua KPMIBM Dwyanti Datu bahwa merawat kebudayaan dengan pagelaran seni adalah salah satu kunci untuk memperkenalkannya ke dunia.
“Dengan berada di Yogyakarta yang merupakan miniatur Indonesia kita berinisiasi untuk memperkenalkan budaya Bolaang Mongondow dengan Bogani Fest atau Festival Kebudayaan,” ungkapnya.
Tidak tanggung-tanggu pelaksanaan festival ini pun diselenggarakan di gedung kebuyaan milik pemerintah daerah Yogyakarta.
“Puncak dari perayaan Festival Kebudayaan ini kami selenggarakan di Gedung Taman Budaya Yogyakarta, dengan harapan agar supaya setiap pengunjung dapat melihat dan mengenal bahwa kita di Bolaang Mongondow juga memiliki ragam budaya yang sangat kaya dan khas,” singkatnya.
Dalam serangakaian Bogani Fest juga terdapat dialog public dengan sejarawan dan budayawan Sumitro Tegela, tokoh pemuda Ewin Umbola dan perwakilan pemerintah dari 4 Kabupaten dan 1 Kota yang berada di BMR.