MANADONESIA.COM - Film "Badarawuhi di Desa Penari", sebuah karya terbaru dari sutradara terkenal Kimo Stamboel, telah mencuri perhatian para penggemar horor sejak dirilis pada tahun 2024.
Sebagai prekuel dari film sukses "KKN di Desa Penari" yang dirilis pada tahun 2022, film ini menawarkan pengalaman yang menggetarkan dengan latar waktu pada tahun 1980.
Film ini mengikuti perjalanan Mila dan kerabatnya yang mencari keberadaan Desa Penari dengan harapan menyembuhkan penyakit misterius ibunya.
Baca Juga: Mengungkap Teknologi Rahasia yang dikaitkan dengan Gempa di Taiwan: Mitos atau Fakta?
Namun, apa yang mereka temukan di desa itu bukanlah penyembuhan, melainkan teror dari entitas mengerikan, Badarawuhi.
Dalam "Badarawuhi di Desa Penari", penonton diajak dalam perjalanan emosional yang memikat, bukan hanya dengan efek takut kejut biasa, tetapi dengan memancing imajinasi terpendam mereka.
Film ini menghadirkan suasana yang tegang dengan cerita yang mendebarkan, menjadikan pengalaman menontonnya tak terlupakan.
Dibalut dengan teknis visual yang cemerlang, film ini berhasil mempersembahkan latar tempat yang autentik dan memikat.
Dari sinematografi hingga kostum pemain, setiap aspek terasa 'nyeni' dan menggambarkan tradisi di Desa Penari dengan detail yang luar biasa.
Namun, seperti kebanyakan karya seni, film ini juga memiliki kelemahan.
Pertanyaan-pertanyaan yang tersisa menjelang akhir film mungkin meninggalkan penonton dengan rasa ingin tahu yang belum terpenuhi, meskipun memberikan peluang bagi sekuel yang menarik.
Dilansir dari berbagai sumber, kritikus film memberikan beragam tanggapan terhadap Film "Badarawuhi di Desa Penari":
1. KINCIR: Memberikan skor 2 dari 5, KINCIR memuji fokus cerita film ini yang lebih terarah, namun menyoroti kelanjutan cerita yang masih ambigu.
2. Duniaku: Memuji penggambaran latar yang hidup dan skala konflik yang besar, Duniaku juga menyoroti keberhasilan film ini dalam memperkuat sisi mistis dan imajinatifnya.