Baca Juga: Perbaiki dan Hindari 7 Kebiasaan Tidak Sehat ini di Bulan Ramadhan 2023, Nomor 5 Sering Dilakukan
Bisa jadi kata Astrid, pada kehidupan nyata, beban hidupnya lebih berat dibandingkan dengan beban hidup yang kita jalani, hanya saja tidak dibagikan di media sosial.
Dampak dari media sosial pada kesehatan mental, tidak hanya terhadap yang melihatnya, tetapi juga bagi pengguna media sosial kata Astrid lagi.
Bila postingannya mendapatkan banyak like dan tanggapan komentar pujian, akan muncul rasa senang atas respon positif tersebut.
Numun, jika respon dan like-nya sedikit tidak sesuai yang diharapkan, maka akan menimbulkan suatu kecemasan pada diri sendiri lanjut Astrid.
Baca Juga: Ramadhan 2023 1444 H, Semakin Dekat, Inilah Cara Hidup Sehat Saat Bulan Puasa dari dr.Zaidul Akbar
Pengguna media sosial menganggap bahwa jika jumlah like banyak maka dia merasa sangat berharga, dan sebaliknya jika like-nya sedikit pengguna tersebut merasa rendah diri dan kurang berharga.
Hal ini sangat keliru kata Astrid, karena ini dapat menimbulkan masalah kesehatan mental, dan akhirnya menggunakan berbagai macam cara demi mendapatkan banyak like.
Ada pengguna media sosial kata Astrid, yang sampai berhutang-berhutang agar unggahan outfit off the day (OOTD) pada medsos bisa banjir like. Hal ini akan memperparah konsep diri tukasnya.
Karena pada dasarnya mereka tau bawah apa yang ditampilkan di media sosial itu adalah kebohongan belaka, dan tidak semewah serta sebahagia seperti yang ditampilkanya pada medsos kata Astrid.
Keadaan ini membuat pengguna medsos rentan terhadap depresi dan kecemasan di mana mereka menganggap pandangan orang di medsos jauh lebih penting dibandingkan dengan pandangan orang pada dunia nyata kata Astrid.
Baca Juga: Lakukan Tips ini, Agar Tetap Beraktifitas Meski Sedang Berpuasa di Bulan Ramadhan 1444 H
Mari kita mengagumkan media sosial lebih bijak dan selalu siap mental sembari bermedsos dalam keadaan emosional kita sedang stabil. ***