Baca Juga: Kultum Ramadhan 2023: Hakikat Puasa Bukan Sekedar Menahan Lapar dan Haus
Sepuluh ribu pasukan Islam yang dipimpin oleh Rasulullah memasuki Makkah dengan tenang, menang tanpa perlawanan. Bukan hanya kemenangan secara fisik yang membuat pasukan Makkah tidak berani memberontak, tetapi juga kemenangan jiwa sehingga keimanan masuk ke jiwa-jiwa mayoritas penduduk Makkah menggantikan seluruh kekufuran dan permusuhan mereka.
Maka, tak ada satupun yang membela saat 360-an berhala di sekeliling ka’bah dihancurkan. Tak ada yang meratapi atau melakukan demontrasi saat berhala-berhala itu dilenyapkan.
Sebab, sesaat sebelum dilenyapkan dari masjidil haram, Allah telah melenyapkan dari hati mereka. Inilah jihad dan kemenangan besar yang juga terjadi di bulan Ramadhan.
Masih banyak sejarah jihad yang dimenangkan kaum muslimin di bulan Ramadhan.
Pada Ramadhan 15 Hijriyah, terjadi perang Qadisiyyah di mana orang-orang Majusi di Persia ditumbangkan. Pada Ramadhan 53 Hijriyah, umat Islam memasuki pulau Rhodes di Eropa.
Pada bulan Ramadhan 91 Hijriyah, umat Islam memasuki selatan Andalusia. Pada Ramadhan tahun 92 Hijriyah, umat Islam keluar dari Afrika dan membuka Andalusia dengan komandan Thariq bin Ziyad.
Pada Ramadhan 658 Hijriyah, Pasukan Islam di bawah kepemimpinan Saifuddin Qutuz berhasil mengalahkan pasukan Mongol dalam Perang Ain Jalut.
Definisi Jihad
Syaikh Abdullah Azzam dalam Tarbiyah Jihadiyah menjelaskan arti jihad. Secara bahasa jihad berarti: mencurahkan kesungguhan, mengerahkan kekuatan secara maksimal.
Sedangkan menurut terminologi, kata jihad mempunyai makna: mengorbankan jiwa dan harta dalam rangka membela agama Allah dan melawan musuh-musuhnya.
Karenanya, mayoritas ayat dan hadits Nabi saat menggunakan kata jihad, yang dimaksud adalah penegrtian yang kedua. Meskipun ada pembagian atau macam-macam jihad yang bersumber dari hadits Nabi juga.
Keutamaan Jihad
Jihad merupakan ibadah yang memiliki keutamaan luar biasa di sisi Allah SWT. Di antara keutamaan itu adalah :
1. Derajat tinggi melebihi ibadah lain
Suatu ketika pada hari Jum’at Nu’man bin Basyir berada di sisi mimbar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Lalu ada orang berkata, “Aku tak peduli, setelah aku masuk Islam tidaklah aku beramal melainkan memberi minum orang yang menjalankan ibadah haji.”
Artikel Terkait
Kultum Ramadhan 1444 H Tentang Fadilah Puasa, Cocok Dibawakan Sebelum atau Sesudah Tarawih
Kultum Ramadhan 1444 H: Orang Yang Boleh Tidak Puasa Ramadhan Dan Cara Menggantinya
Kultum Ramadhan Tentang 10 Hal Yang Membuat Puasa Sia-Sia
Kultum Ramadhan Tentang Hikmah Puasa Dari Ruhiyah Hingga Medis
Kultum Ramadhan 1444 H Tentang Kepemimpinan Nabi Muhammad SAW
Kultum Singkat Ramadhan Tentang Tanggung Jawab Orang Tua Mengembangkan Fitrah Anak
Kultum Ramadhan 2023 Tentang Membangun Sistem Keluarga Muslim
Kultum Ramadhan 2023 Tentang 6 Langkah Agar Puasa Berkualitas
Kultum Ramadhan 2023: Hakikat Puasa Bukan Sekedar Menahan Lapar dan Haus
Kultum Ramadhan 2023: Hakikat dan Keutamaan Sabar dalam Menjalankan Ibadah Puasa