Kultum Ramadhan 2023: Al-Quran Dan Pencerahan Hati Nurani

photo author
- Kamis, 16 Maret 2023 | 18:37 WIB
Kultum Ramadhan 2023  (Essam5 image: 2/pixabay.com )
Kultum Ramadhan 2023 (Essam5 image: 2/pixabay.com )

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ

Yang artinya :

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Rahmatan li al-mu’minin (rahmat bagi orang-orang beriman Allah swt. Berfirman di dalam Q.s. Bani Israil 17:82, berbunyi:

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

Yang artinya :

Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.

Sebagai muslim kita harus berusaha untuk mendapat petunjuk Allah lewat Al-Quran, sehingga kita dapat hidup di bawah bimbingan dan petunjuk-Nya. Menurut Sayyid Qutub, umtuk mendapat petunjuk dan pencerahan hati dari alquran itu secara konsisten, al-ma’rifah’ala tha riq al-mustaqin.

Usaha itu harus secara sungguh-sungguh dilakukan sebab tanpa itu, pencerahan Al-Quran (cahaya Ilahi) tidak dapat masuk ke dalam hati nurani manusia.

Menurut al-Gazali, ada tiga faktor yang dapat menghambat masuknya cahaya Ilahi ke dalam jiwa manusia. Al-dzunub wa al-ma’ashi (dosa-dosa dan maksiat).

Dalam paham sufi, dosa-dosa itu dipandang sebagai penghalang atau tabir yang akan menjauhkan manusia dari Tuhan.

Semakin banyak orang berbuat dosa, maka semakin tebal dinding yang menghalangi dirinya dari Tuhan. Ketika itu, cahaya Tuhan tidak dapat masuk ke dalam jiwanya karena terhalang oleh kabut dosa.’

Berhala-berhala kehidupan, Berhala adalah sesuatu yang dipertahankan oleh manusia, atau mendominasi manusia sehingga lupa kepada Allah swt.

Setiap zaman, kata al-Gazali, memiliki berhala-berhalanya sendiri yang disembah dan dipertuhankan oleh manusia selain Allah.

Pada masa Nabi saw, berhala-berhala itu berupa Lata, Uzza, dan Manata. Pada zaman sekarang, berhala-berhala itu bisa berupa tahta, harta, dan wanita.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Sumber: Kumpulan Kultum Ramadhan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X