Kultum Ramadhan 2023: Al-Quran Dan Pencerahan Hati Nurani

photo author
- Kamis, 16 Maret 2023 | 18:37 WIB
Kultum Ramadhan 2023  (Essam5 image: 2/pixabay.com )
Kultum Ramadhan 2023 (Essam5 image: 2/pixabay.com )

Berhala-berhala tersebut telah membuat manusia lalai dan lupa kepada Allah swt. Jadi berhala-berhala itu telah menjadi penghalang yang efektif bagi masuknya cahaya Tuhan ke dalam jiwa manusia.

Yang disebabkan oleh letak dan posisi hati yang berlawan dengan sumber cahaya, yaitu Tuhan. Karena posisi yang berlawan dan bertolak belakang ini, maka pencerahan Tuhan tidak dapat berlangsung.

Itulah hati orang-orang kafir yang secara sadar dan sengaja menolak eksistensi dan keberadaan Tuhan.

Mereka adalah orang-orang yang mata dan hatinya ditutup oleh allah swt, sebagaimana firman-Nya di didalam Q.s. al-Baqarah 2:6-7, berbunyi:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ خَتَمَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Yang artinya :

Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.

Untuk menghilangkan faktor-faktor masuknya pencerahan Tuhan tersebut dan agar manusia dapat menerima pencerahan Tuhan, maka manusia harus melakukan pula tiga hal, yaitu: Taubat, dosa-dosa yang selama ini menjadi penghalang dapat kebersihan sehingga diharapkan pencerahan dapat berlangsung.

Memperkuat komunikasi dan hubungan denagn Allah swt. Komunikasi dan hubungan ini dibangun dengan memperbanyak ibadah dan mengingat kepada Allah (dzikrullah), sehingga hubungan manusia yang selama ini renggang karena berhala-berhala kehidupan dapat menguat kembali dan terjadi pencerahan seperti sedia kala.

Keimanan dan ketaqwaan, keyakinan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan semesta alam, sumber dari segala sesuatu dan tempat kembali atas segala sesuatu mengantarkan kepada manusia untuk menyadari, seperti firman Allah di dalam Q.s. al-An’am 6:162-163, berbunyi:

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ

Yang artinya :

Katakanlah : sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”.

Dengan demikian, pencerahan Tuhan itu dapat berlangsung mana kalah kita sebagai muslim selalu berpegang kepada petunjuk Allah, meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa dan kemaksiatan memperbanyak ibadah dn amal shaleh, serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada-Nya. Inilah salah satiu makna firman allah swt. Di dalam Q.s. ali Imran 3:101, berbunyi:

وَكَيْفَ تَكْفُرُونَ وَأَنتُمْ تُتْلَىٰ عَلَيْكُمْ آيَاتُ اللَّهِ وَفِيكُمْ رَسُولُهُ ۗ وَمَن يَعْتَصِم بِاللَّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Sumber: Kumpulan Kultum Ramadhan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X