Kepada kita sebagai upaya membentuk karakter Muslim yang kuat secara ruhani, sehingga mampu memikul tugas-tugas sebagai khalifatullah atau khalifah Allah SWT di muka bumi.
Setidaknya, ada empat target yang harus kita capai dalam menjalankan ibadah Ramadhan ini.
Baca Juga: Ramadhan 2023: Tanda Lailatul Qadar, Doa, Dan Ciri Orang Yang Mendapatkannya
Khususnya dalam konteks mengemban amanah perjuangan menyebarkan dan menegakkan nilai-nilai kebenaran Islam yang kita yakini sebagai pedoman hidup ini.
Target Pertama,
Quwwatul ‘aqidah atau memperkuat aqidah di dalam hati.
Puasa menjadikan hati kita lebih dekat kepada Allah SWT, lebih tunduk, lebih peduli, lebih sensitif, lebih lembut, lebih takut kepada Allah SWT dan sifat-sifat mulia lainnya.
Itulah taqwa. Pesan lahir taqwa adalah membangkitkan kesadaran dalam hati sehingga kita mau menunaikan kewajiban, mau lebih menjaga hati agar tidak dirusak oleh hal-hal yang merusak kedekatan dan ketundukan kepada Allah, dan semakin memiliki sensitifitas getaran hati terhadap perbuatan dosa.
Orang yang bertakwa adalah cermin kekuatan aqidahnya. Artinya, kekuatan aqidah kita akan seiring sejalan dengan kualitas ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Dan melalui puasa, aqidah kita harus lebih kuat dan dari kekuatan aqidah atau keyakinan kita itulah, maka ketaqwaan kita pun akan menjelma menjadi lebih sempurna.
Dan ketika itulah, seorang manusia menjadi makhluk yang mulia di sisi Allah.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (QS 49:13).
Dalam konteks kehidupan kita yang sudah rusak, maka apa yang dihasilkan dari ibadah puasa ini sangat penting.
Puasa menjadikan keimanan kita semakin kokoh, dan kekokohan itu juga yang akan melahirkan sikap takwa yang lebih sempurna.
Dan ketika suatu masyarakat telah memiliki kekokohan aqidah yang tercermin dalam ketakwaan yang kuat, maka akan terbentuk, kualitas masyarakat yang kita dambakan.
Seperti digambarkan oleh Sayyid Quthb dalam Tafsir Fii dzilaalil Qur’an : “Apabila terjadi kerusakan pada suatu generasi manusia, maka untuk memperbaikinya bukan dengan memperketat peraturan dan hukum terhadap mereka, melainkan dengan jalan memperbaiki pendidikan dan hati mereka, serta menghidupkan rasa taqwa di dalam hati mereka”.
Artikel Terkait
Materi Kultum Ramadhan 2023: Ramadhan Syahrut Tarbiyah, Bawakan Sebelum atau Sesudah Tarawih Berjamaah
Materi Singkat Kultum Ramadhan 2023: Islam Dan Toleransi
Kultum Ramadhan 2023: Puasa Perut, Tak Hanya Tahan Lapar Dahaga, Bagus Dibawakan Setelah Selesai Tarawih
Kultum Ramadhan 2023 Tentang Nuzulul Quran, Kewajiban Kita Setelah Turunnya Al-Quran, Subhanallah!
Kultum Singkat Ramadhan 2023 Tentang Islam Dan Keteladanan Rasulullah SAW Dalam Membangun Masyarakat Madani
Materi Kultum Ramadhan 2023: Sedekah Di Bulan Puasa, Mari Kumpulkan Pahala Sebanyak-banyaknya
Kultum Ramadhan 2023: Al-Quran Dan Pencerahan Hati Nurani
Teks Kultum Ramadhan 2023 Tentang Al-Quran Sumber Transformasi Budaya
Kultum Ramadhan 2023: Membumikan Al-Quran Dan As-Sunnah Harapan Dan Tantangan
Materi Kultum Ramadhan 2023: Delapan Kiat Menuju Husnul Khatimah