Yakni lapar dan haus dan sama-sama berjuang untuk mampu menahan dan mengendalikan diri dari melakukan sesuatu yang tidak dibenarkan oleh Allah Swt.
Nilai keserentakan bisa menghasilkan kebersamaan dan hubungan yang baik dengan sesama muslim.
Semangat kebersamaan merupakan modal yang sangat berharga bagi upaya perjuangan di jalan Allah Swt.
Apalagi Dia amat mencintai orang yang berjuang secara bersama-sama dengan kerjasama yang baik.
Allah berfirman yang artinya : "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang dijalan-Nya dalam suatu barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh." (QS 61:4).
Keserentakan dalam melakukan ibadah Ramadhan, juga melahirkan makna kekompakan antar sesama kaum Muslimin. Kekompakan dalam menyikapi suatu pilihan.
Kekompakan dalam menghadapi suatu masalah. Kekompakan dalam mengatasi problematika hidup. Termasuk kekompakan dalam membuat pilihan-pilihan sosial dan politik.
Inilah ruh kebersamaan yang lahir dalam ibadah puasa di bulan Ramadhan. Tidak mudah dicerai berai, tidak gampang difitnah dan diadu domba. Kita merasakan hal yang sama, menjalankan ketaatan kepada Allah SWT.
Dan apapun yang menghalangi ketaatan dan ketundukan pada Allah SWT, kita sama-sama merasakannya sebagai sesuatu yang harus dihindari.
Kita lebih memandang kepentingan publik atau sosial yang diyakini lebih bisa memelihara ketaatan dan ketundukan masyarakat kepada Allah SWT.
Di bulan Ramadhan ini, penilaian kita terhadap banyak masalah, menjadi lebih didasari pertimbangan, apakah sikap kita dan sikap masyarakat kita, lebih berpihak pada ketundukan pada syariat Allah SWT, atau tidak.
Di bulan Ramadhan ini, kita lebih memiliki keyakinan yang kuat untuk menjatuhkan pilihan pada apa yang menjadi keinginan ummat Islam secara bersama-sama, dan lebih memberi harapan pada kehidupan keagamaan yang lebih baik.
Target Keempat
Quwwatuts tsabaat atau memperkokoh jiwa ketabahan.
Dalam kekuatan konsitensi dan ketabahan adalah sesuatu yang harus kita miliki.
Ketabahan tidak muncul dengan sendirinya, dan karenanya setiap kita harus mendapat pemahaman dan melakukan latihan agar kita memiliki ketabahan itu.
Artikel Terkait
Materi Kultum Ramadhan 2023: Ramadhan Syahrut Tarbiyah, Bawakan Sebelum atau Sesudah Tarawih Berjamaah
Materi Singkat Kultum Ramadhan 2023: Islam Dan Toleransi
Kultum Ramadhan 2023: Puasa Perut, Tak Hanya Tahan Lapar Dahaga, Bagus Dibawakan Setelah Selesai Tarawih
Kultum Ramadhan 2023 Tentang Nuzulul Quran, Kewajiban Kita Setelah Turunnya Al-Quran, Subhanallah!
Kultum Singkat Ramadhan 2023 Tentang Islam Dan Keteladanan Rasulullah SAW Dalam Membangun Masyarakat Madani
Materi Kultum Ramadhan 2023: Sedekah Di Bulan Puasa, Mari Kumpulkan Pahala Sebanyak-banyaknya
Kultum Ramadhan 2023: Al-Quran Dan Pencerahan Hati Nurani
Teks Kultum Ramadhan 2023 Tentang Al-Quran Sumber Transformasi Budaya
Kultum Ramadhan 2023: Membumikan Al-Quran Dan As-Sunnah Harapan Dan Tantangan
Materi Kultum Ramadhan 2023: Delapan Kiat Menuju Husnul Khatimah