Innamal a’maalu binniyaaat. Yaitu: Sesungguhnya setiap amal bergantung pada niatnya. ( HR Muttafaqi Alaih).
Maka berpuasa tanpa keikhlasan ibaratnya surat perjanjian tanpa stempel dan materai, menjadi tidak berlaku dan sia sia begitu saja.
Pertanyaannya adalah, puasa semestinya melatih orang untuk ikhlas, karena ia merupakan ibadah antara seorang hamba dan Allah SWT.
Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi SAW bersabda: “Semua amal manusia adalah miliknya, kecuali puasa, sesungguhnya ia adalah milik-Ku dan Aku yang akan memberikan balasannya, (H.R. Bukhari).
Tapi sungguh sayang sekali, ternyata masih ada yang ternoda keikhlasannya dalam berpuasa karena godaan riya, harta maupun kecenderungan diri pribadi.
Puasa diliputi riya, karena ingin dianggap, dihargai dan dipuji orang lain sebagai orang yang berpuasa. Bisa jadi karena ewuh pakewuh dengan mertua, atau takut dengan pimpinan di kantor, atau mungkin ingin eksis di tengah rekan sejawat.
Semua itu sungguh meluruhkan pahala puasa yang mulia. Ada pula orang yang berpuasa karena mengincar harta, mungkin saja ini lebih banyak terjadi pada anak-anak kita yang mengidamkan hadiah dari para orangtua saat lebaran nanti, karena mampu menyelesaikan puasa dengan sempurna.
Selain itu, ada juga yang berpuasa dengan bersemangat, bukan karena kewajiban semata tetapi juga karena keinginan pribadi untuk diet dan menurunkan berat badan.
Sungguh ini semua jika tidak dihapus dalam hati, akan mengotori keikhlasan puasa kita, dan kita terjerumus dalam golongan mereka yang berpuasa tanpa pahala.
Yang kedua adalah mereka yang berpuasa tanpa ilmu. Tidak mengetahui mana yang membatalkan dan mana yang tidak. Maka mereka menjalani puasa tanpa aturan, atau memahami tidak dengan sepenuhnya benar.
Akibatnya, puasa mereka menjadi begitu rapuh dan tanpa makna.
Menyangka telah melakukan hal yang benar padahal sejatinya salah. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda: “seorang faqih (ahli ilmu agama) lebih ditakuti syetan
dari pada seribu ahli ibadah (tanpa ilmu)“. (HR Ibnu Majah).
Golongan orang berpuasa yang celaka ketiga adalah merkea yang berpuasa hanya dari makan minum dan berhubungan badan semata, dan merasa bahwa dengan itu mereka sudah memenuhi semua ketentuan dan tuntutan puasa.
Barangkali kita perlu mengingat lebih dalam himbauan Rasulullah SAW berkaitan dalam masalah ini:
“Barang siapa yang tidak meninggalkan berkata dusta dan beramal kedustaan, maka Allah SWT tidak membutuhkan dia meninggalkan makan dan minumnya” (HR Bukhori)
Artikel Terkait
Ramadhan 2023 Sebentar Lagi, Ini Dia Tips Melatih Anak Berpuasa
Terdapat 5 Keuatamaan Berpuasa di Bulan Ramadhan, Apa Saja itu?
Sudah Berpuasa Seharian Namun Tak Dapat Pahala Apa-Apa Saat Ramadhan, Rugilah Orang-Orang Seperti ini
Berikut 10 Tips Menjaga Kebugaran Saat Berpuasa Bulan Ramadhan, Jangan Konsumsi Makanan ini
Selamat Berpuasa, ini Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadhan 2023 Untuk Wilayah Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara
Ini Waktu Yang Pas Jika Berolahraga Saat Berpuasa di Bulan Ramadhan Menurut dr. Zaidul Akbar
Kisah Karim Benzema di Final Liga Champions, Tetap Berpuasa Ramadhan, Disiapkan Sahur oleh Christiano Ronaldo
Ini Sumber Asupan Lemak Yang Paling Baik Saat Berpuasa Ramadhan kata dr. Zaidul Akbar
Begini Hukum Berpuasa Ramadhan Namun Tidak Mengerjakan Sholat, Syekh Ali Jaber: Sia-sia!
Amalkan Doa Ini untuk Menjelang Ramadhan dan Raih Kekuatan dalam Berpuasa Ramadhan 1444 H