Adapun jika ia berpuasa pada hari itu semata dengan maksud berpuasa pada hari yang diragukan, hukum puasanya tidak sah.
Demikian halnya misalkan seseorang berpuasa pada paruh kedua bulan Sya’ban atau sebagian dari paruh kedua bulan Sya’ban, hukumnya tidak sah dan haram, kecuali jika ada sebab yang mengharuskan untuk berpuasa pada hari tersebut seperti yang telah kami jelaskan dalam sebab-sebab puasa pada hari yang diragukan, atau ia menyambungnya dengan sebagian dari paruh pertama bulan Sya’ban, meski hanya satu hari.
Baca Juga: Catat! Syarat Wajib Puasa Ramadhan menurut Ulama Abdul Wahhab Khallaf
Itulah syarat sah puasa menurut buku Fikih Empat Mazhab karya Abdul Wahhab Khallaf. Semoga semakin memantapkan niat puasa Ramadhan 1444 H ini.***
Artikel Terkait
Amalkan Di Bulan Ramadhan 1444 H, Maka Rezeki Akan Mendatangimu, Kata Syekh Ali Jaber
Biaya Haji Indonesia Naik, Lebih Mahal Dibanding Malaysia?
Tak Ada Yasinan Khusus di Malam Nifsu Syaban Untuk Sambut Ramadhan 1444 H, Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah
Bolehkah Suami Istri Bersenggama di Bulan Puasa Ramadhan 1444 H Nanti? Buya Yahya: Siapa Bilang Tidak Bisa
Hukum Makan Sahur Saat Adzan Berkumandang, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat