Bukan hanya itu, semua ganjaran dari perbuatannya diperlihatkan oleh Allah.
Apa yang dilihat oleh Sya'ban (dan orang yang sakaratul maut) tidak bisa disaksikan yang lain.
Dalam pandangannya yang tajam itu Sya'ban melihat suatu adegan dimana kesehariannya dia pergi pulang ke masjid untuk shalat berjamaah lima waktu.
Perjalanan sekitar tiga jam jalan kaki, tentu itu bukan jarak yang dekat.
Dalam tayangan itu pula Sya'ban diperlihatkan pahala yang diperolehnya dari langkah-langkahnya ke masjid.
Sya'ban diperlihatkan bentuk surga dan apa saja ganjarannya dan Sya'ban malah berucap "aduh kenapa tidak lebih jauh!,".
Perlahan ada rasa sesal yang timbul dalam hati Sya'ban, mengapa rumahnya tidak lebih jauh, agar pahala yang di dapat akan lebih banyak.
Pada potret yang kedua, Sya'ban saat itu hendak pergi ke Masjid namun cuaca sedang dingin.
Lalu Sya'ban menggunakan dua lapis baju, yang di dalam adalah baju baru dan yang diluar adalah baju kumal.
Dalam perjalanannya ke masjid, ada seseorang yang kedinginan dan Sya'ban membantunya dengan memberi baju yang kumal.
Saat itulah Allah memperlihatkan kejadian tersebut, lalu Sya'ban menyesali dan berkata lagi "aduh kenapa tidak yang baru!".
Adegan selanjutnya adalah memperlihatkan saat dirinya sedang sarapan dengan roti yang dicelupkan terlebih dahulu ke dalam segelas susu.
Saat ingin melahap roti tersebut, tiba-tiba saja, seorang pengemis muncul di depannya dan meminta roti.
Ia lalu membagi roti itu dengan ukuran yang sama, ia juga membagi susu dengan porsi yang sama.
Allah lalu memperlihatkan surga yang indah oleh Allah, lalu Sya'ban menyesali lagi dan berkata "aduh kenapa tidak semua!".
Artikel Terkait
Benarkah ketika menjadi Mualaf Tidak ada Dosa? Berikut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
Peristiwa Lengkap Isra Miraj, Mulai Dibelahnya Dada Rasulullah, Hingga Naik ke Langit Ketujuh
Sholat Tidak Khusyuk, Bagaimana Caranya Agar Khusyuk? Ini Dia Penjelasan Buya Yahya
Ustadz Adi Hidayat: Hati-hati Jangan Samakan Sifat Allah dengan Sifat Mahluk
Betulkah Wanita Lebih Hebat daripada Setan? Ini Penjelasan Buya Yahya