Oleh karena itu, sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, Google memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan keakuratan data yang ditampilkan.
Meski Google bukan penyedia data finansial utama, tetap diperlukan mekanisme verifikasi yang ketat untuk menghindari kesalahan serupa di masa mendatang.
Jika hal seperti ini terjadi berulang kali dan tidak segera diperbaiki, Google berisiko dianggap lalai dalam menyajikan informasi akurat kepada publik.
"Dalam era digital saat ini, penyebaran berita palsu atau informasi yang salah dapat menimbulkan ketidakstabilan di berbagai sektor. Oleh karena itu, penting bagi platform digital untuk meningkatkan pengawasan dan akurasi data yang disediakan,” tegas Pratama.
Artikel Terkait
Raffi Ahmad Tercatat Punya Kekayaan Rp 1 Triliun dan Masuk di Jajaran Pejabat Terkaya Prabowo-Gibran, Utangnya Capai Ratusan Miliar
Mulai 1 Februari, Gas Elpiji 3 Kg Tidak Lagi Dijual di Pengecer, Lalu Bisa Beli di Mana?
Tak Hanya Ambisi ke Piala Dunia, Erick Thohir Ajak Patrick Kluivert cs ke Indonesia demi 'Generasi Emas' Skuad Garuda
Kapan Malam Nisfu Syaban 2025 dan Apa Saja Amalan yang Harus Dijalankan Serta Keutamaannya Bagi Kaum Muslim?
Berbeda dengan Zonasi, SPMB Siswa SMA Pakai Sistem Rayon dan Bisa Daftar Antar Provinsi
Kate Middleton Dianggap Berhasil Geser Tahta Ratu Camilla, Benarkah Istri Raja Charles III Merasa Terancam?
Terungkap Alasan PSSI Boyong Patrick Kluivert Jadi Juru Taktik Anyar Garuda, Salah Satunya Kombinasi Tim Pelatih Anyar Asal Belanda
Sisi Lain Ketum PSSI Erick Thohir Seleksi Para Pemain Keturunan Indonesia: Saya Percaya Hati dan Pikiran Harus Hadir Bersamaan
Punya Harta Rp1 Triliun Tetapi Cicilannya Rp136 Miliar, Raffi Ahmad Akui Pernah Punya Cicilan Mencapai Rp2 Miliar Tiap Bulannya
Duka Lintas Udara di AS, Terjadi 3 Kecelakaan Pesawat Jet hingga Helikopter Hanya dalam Sepekan!