Kisah Ketenaran Titiek Puspa yang Dulu Seharum The Beatles usai Pahlawan Seni Indonesia Era 60-an Itu Kini Telah Wafat

photo author
- Jumat, 11 April 2025 | 13:45 WIB
Potret musisi legendaris Tanah Air, Titiek Puspa yang berpulang ke sisi-Nya pada Kamis, 10 April 2025. (Instagram.com/@prabowo)
Potret musisi legendaris Tanah Air, Titiek Puspa yang berpulang ke sisi-Nya pada Kamis, 10 April 2025. (Instagram.com/@prabowo)

Manadonesia.com - Penyanyi legendaris Indonesia Titiek Puspa meninggal dunia setelah menjalani perawatan di RS Medistra Jakarta, pada Kamis, 10 April 2025 pukul 16.25 WIB.

Terkini, jenazah Titiek Puspa masih berada di rumah duka kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.

Rencananya jenazah tokoh seniman Tanah Air itu dimakamkan besok di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Jumat, 11 April 2025 sekira pukul 13.00 WIB.

Terkait kepergian Titiek Puspa, Presiden RI, Prabowo Subianto turut berduka atas kepulangan sang musisi legendaris Tanah Air ke pangkuan-Nya.

"Semoga almarhumah diberi tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Masa Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kekuatan," tutur Prabowo melalui akun Instagram resminya @prabowo, pada Jumat, 11 April 2025.

Bagi yang belum tahu, Titiek Puspa pernah menjadi salah satu pengisi vokal bersama musisi kenamaan lainnya, yakni Bing Slamet, Nien Lesmana, Munif A. Bahasuan dalam grup musik gagasan Soekarno, The Lensoist.

Grup musik itu dibuat sebagai bukti keseriusan Soekarno dalam membesarkan lenso sebagai tandingan tren seni tradisional Indonesia dari budaya Barat.

Pada era 1960-an, popularitas musik rock-n-roll dan pop dari negara Barat kemudian menyebar bak wabah ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Musik dari negara-negara Barat ala Elvis Presley dan The Beatles pun menghipnotis kawula muda Indonesia saat itu.

Soekarno menganggap 'demam' musik Barat di kalangan kaum muda saat itu menjadi ancaman dari kekuatan neo-kolonialisme dan imperialisme (Nekolim) terhadap kedaulatan identitas budaya bangsa Indonesia.

Kemudian, Titiek Puspa bersama para personil The Lensoist lainnya acap kali diikutsertakan dalam lawatan kenegaraan Soekarno ke berbagai negara seperti Amerika Serikat (AS), Belanda, hingga Prancis.

Saat itu, Titiek Puspa dan kolega tampil dalam pertunjukan musik lenso dalam rangka memperkenalkan seni budaya Indonesia.

Sering waktu Upaya untuk membesarkan lenso meredup seiring dengan transisi Indonesia ke era pemerintahan Soeharto atau Orde Baru.

Era kebijakan ‘De-Soekarnoisasi’ yang digalakkan Orde Baru menghapus segala sesuatu yang berkaitan dengan Soekarno, termasuk gerakan di bidang budaya yang digagasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fahri Rezandi Ibrahim

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X