Manadonesia.com - Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, memberikan tanggapan atas kekhawatiran publik terkait proses penulisan sejarah Indonesia yang saat ini sedang disusun oleh pemerintah.
Fadli menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir tentang hasil akhir penulisan ulang sejarah itu.
“Saya kira tidak perlu ada kekhawatiran semacam itu, karena yang menulis sejarah ini adalah para sejarawan," tegasnya saat ditemui di Masjid Istiqlal, Jakarta, dikutip Sabtu 7 Juni 2025.
"Yang menulis (sejarah) bukan aktivis, bukan politikus,” Fadli menambahkan.
Kekhawatiran sebagian kalangan muncul karena adanya asumsi bahwa jika versi resmi sejarah telah dirampungkan, maka versi sejarah lainnya akan dianggap tidak sah atau tidak diakui.
Menanggapi hal ini, Fadli memastikan bahwa tim yang menggarap penulisan sejarah adalah pihak-pihak yang memiliki keahlian di bidangnya.
“Justru yang kita khawatir jika (penulisan) sejarah ditulis oleh para aktivis yang punya perspektifnya masing-masing," Fadli menegaskan.
"Sejarah tidak bisa ditulis oleh politikus, apalagi yang resmi,” tegas politisi Gerindra tersebut.
Namun, Fadli juga menilai bahwa di luar itu, masyarakat tetap memiliki kebebasan untuk menuliskan pengalaman sejarahnya masing-masing.
“Tapi kalau orang mau menulis sejarahnya sendiri-sendiri juga bebas,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa penulisan sejarah nasional seharusnya membawa semangat persatuan, bukan perpecahan. Baginya, sejarah adalah alat pemersatu bangsa.
“Tentu tone-nya itu adalah dalam sejarah untuk mempersatukan kebenaran bangsa.***
Artikel Terkait
Ruben Onsu Ungkap Kegiatannya Usai Menjadi Mualaf, Sebut Ingin Sempurnakan Shalat
Masjidil Haram Penuh dengan Wanita saat Puncak Haji Berlangsung di Arafah, Siapa Mereka?
Soal Pengembalian Uang Calon Jemaah Haji Visa Furoda, Menag: Tergantung Organizernya
Update Haji 2025: Puncak Haji Selesai, Kemenag Tutup Penyelenggaraan Ibadah di Arafah
Prabowo Undang Pemain Timnas Indonesia Makan Siang ke Rumah Pribadinya Usai Berhasil Kalahkan China
Timnas Indonesia Bakal Lawan Jepang, Erick Thohir Ungkap Pesan dari Prabowo: Jangan Minder, Kita Bangsa Besar
Polisi Tangkap Dua Pembobol Rekening Bermodus APK, Pensiunan Rugi Rp 304 Juta
Nikita Mirzani Dipindahkan ke Rutan Pondok Bambu, Pengacara Ungkap Kondisi Terbarunya
Soal Tuduhan Pemerasan pada Reza Gladys, Pengacara Nikita Mirzani Yakin Tak Ada Buktinya
Egy Maulana Vikri Tak Gentar Hadapi Jepang Meski Turunkan Tim Pelapis: Skuad Utama, Kedua, atau Ketiga Sama Saja