Manadonesia.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan nota pembelaan atau pleidoi dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis 10 Juli 2025.
Dalam pembelaannya, Hasto menyinggung kriminalisasi yang ia alami sebagai buntut dari sikap politiknya yang menolak kedatangan timnas Israel dalam ajang Piala Dunia U-20 di Indonesia.
“Tekanan diawali akibat sikap politik yang saya sampaikan yaitu menolak kehadiran Israel di Piala Dunia U-20,” ujar Hasto dalam sidang, Kamis 10 Juli 2025.
Baca Juga: Kasat Narkoba dan Tiga Polisi Polres Nunukan Ditangkap, Diduga Terlibat Penyelundupan Sabu
Ia menyampaikan bahwa penolakan terhadap timnas Israel bukan tanpa dasar.
Menurutnya, sikap itu selaras dengan ideologi partainya yang mendukung kemerdekaan Palestina dan menentang segala bentuk penjajahan.
Hasto juga menyinggung sejarah Indonesia yang pernah menolak kehadiran Israel dalam Asian Games 1962 di Jepang, yang menyebabkan Indonesia menerima sanksi internasional.
“Kini rakyat Indonesia tahu dan menyadari kebenaran sikap politik PDI Perjuangan, terlebih setelah menyaksikan kejahatan kemanusiaan tanpa batas yang dilakukan Israel,” ujarnya.
“Dunia kini melawan Israel, sebab pelanggaran terhadap kemanusiaan, keadilan, dan kedaulatan suatu bangsa tidak bisa ditoleransi,” tambah Hasto.
Dalam pandangannya, kasus hukum yang kini membelit dirinya merupakan bagian dari proses kriminalisasi politik yang berkaitan dengan sikapnya tersebut.
“Saya yang menerima kriminalisasi hukum, yang salah satunya disebabkan oleh penolakan terhadap kehadiran Israel, menjadikan proses daur ulang kasus ini sebagai konsekuensi atas sikap politik yang saya ambil,” tegasnya.
Meski demikian, Hasto menyatakan tidak akan mundur. Ia menganggap tekanan dan tuduhan yang diarahkan kepadanya adalah bentuk pengorbanan atas kesetiaannya terhadap perjuangan partai.
“Meskipun harus menghadapi tekanan dan intimidasi, kami diajarkan di PDI Perjuangan bahwa berbagai tantangan yang dihadapi adalah bagian dari pengorbanan,” tutup Hasto.***
Artikel Terkait
Viral Jenazah Tenaga Kesehatan Dibawa Naik Motor di Donggala Akibat Jalan Rusak Tak Bisa Dilalui Ambulans
Ahmad Dhani Minta Irwan Mussry Tegur Maia Estianty Agar Stop Pura-Pura Jadi yang Tersakiti
‘Saudagar Minyak’ Riza Chalid Jadi Tersangka Baru di Skandal Korupsi BBM yang Bikin Boncos Negara Rp193,7 Triliun
Setelah Trump Sesumbar Bangun Kawasan Elite, Netanyahu Ingin Relokasi Warga Gaza ke Negara Tetangga
Saat Pimpinan KPK Mengaku Sedih Lihat Persepsi Publik terhadap Korupsi di Malaysia Dinilai Lebih Baik Ketimbang RI
Menteri Trenggono Minta Tambah Anggaran Jadi Rp26,71 Triliun untuk Kampung Nelayan dan Tambak Garam di Pantura
Asal Mula Kontroversi Lita Gading vs Ahmad Dhani usai Kini Psikolog Itu Dipolisikan sang Musisi
PPATK Temukan Indikasi Pendanaan Terorisme Lewat NIK Penerima Bansos: Lebih dari 100 Nama Masuk Radar
Ditemani Al Ghazali, Ahmad Dhani Laporkan Lita Gading yang Diduga Dukung Aksi Bullying terhadap SA
Kasat Narkoba dan Tiga Polisi Polres Nunukan Ditangkap, Diduga Terlibat Penyelundupan Sabu