Faisal menilai, pertumbuhan 5,04 persen justru memperlihatkan arah pemulihan yang solid setelah periode lebaran di kuartal sebelumnya.
“Secara kumulatif, pertumbuhan dalam sembilan bulan pertama tahun 2025 mencapai sekitar 5,01 persen, menandakan lintasan pertumbuhan yang semakin menguat,” ujar Faisal dalam keterangan resminya, pada Rabu, 5 November 2025.
Menurut Faisal, prospek PDB ke depan akan bergantung pada percepatan belanja pemerintah di sektor produktif serta dukungan terhadap investasi.
“Prospek investasi tetap positif, terutama dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga global dan domestik yang menurunkan biaya pembiayaan,” jelasnya.
Faisal lantas menyoroti, ekspor masih berpotensi terbebani oleh perang dagang dan perlambatan ekonomi Tiongkok, namun ketegangan global mulai mereda.
“Pertumbuhan PDB berada di kisaran 5,0 hingga 5,1 persen untuk tahun 2025, revisi ke atas dari proyeksi sebelumnya,” tandasnya.***
Artikel Terkait
Silfester Matutina Masih Buron, Mahfud MD Ingatkan Kejagung Masih Punya Tim Tangkap Buronan
Usai Kena OTT Dugaan Korupsi, Gubernur Riau Resmi Ditetapkan Tersangka oleh KPK
Cak Imin Sebut BPJS Kesehatan Siap Ambil Alih Tunggakan Peserta
Melayani dengan Hati, Menguatkan Negeri: Makna di Balik IFG Synergy Day 2025
Prabowo Ingin Negara Lebih Perhatikan Pekerja Informal, Ini Tugas yang Diberikan kepada Menko PM
Presiden Prabowo Setujui Anggaran Rp5 Triliun untuk Pembangunan 30 Rangkaian Kereta Baru
Media Asing Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Pemerintah Pastikan Proyek Tetap Berlanjut
Usai Skandal Joget-joget di Sidang Tahunan DPR, Eko Patrio Dinyatakan Langgar Etik hingga Dinonaktifkan 4 Bulan
Apa Konsekuensinya Jika Pemerintah Benar-Benar Melarang Pedagang Berjualan Baju Bekas Thrifting?
Finansial Pemerintah Terbatas untuk IKN, Akademisi Beberkan Alasan Pemilihan Skema Pembiayaan KPBU