Berdasarkan hasil pemeriksaan, majelis menyimpulkan, pernyataan Nafa memang berpotensi menimbulkan citra buruk terhadap lembaga DPR.
Oleh karena itu, sanksi nonaktif selama tiga bulan dijatuhkan sebagai bentuk pembinaan etik dan peringatan bagi seluruh anggota dewan.
Skandal Komentar soal Tunjangan DPR
Sorotan terhadap Nafa Urbach bermula dari komentarnya di media sosial pada Agustus 2025 lalu.
Kala itu, dalam siaran langsung di akun Instagram pribadinya @nafaurbach, Nafa menanggapi pertanyaan netizen tentang tunjangan rumah anggota DPR RI.
Pernyataannya yang menyebut tunjangan rumah sebesar Rp50 juta per bulan sebagai hal wajar dan pantas menuai kecaman publik.
“Iya itu tadi, itu tuh bukan kenaikan, itu kompensasi untuk rumah jabatan. Rumah jabatan itu kan sekarang sudah dikembalikan ke pemerintah," ujar Nafa Urbach.
"Jadi anggota Dewan itu dapat kompensasi untuk kontrak,” klaimnya.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, Nafa juga sempat mengeluhkan kemacetan menuju Gedung DPR.
“Saya saja yang tinggal di Bintaro itu macetnya luar biasa, ini sudah setengah jam di perjalanan masih macet,” ujar Nafa Urbach.
Ucapannya tersebut kala itu dianggap publik tidak peka terhadap kondisi masyarakat, terutama di tengah isu kesenjangan ekonomi.
Respons dan Permintaan Maaf Nafa Urbach
Setelah menjadi sorotan tajam, Nafa Urbach sempat meminta maaf melalui unggahan di Instagram Stories pribadinya @nafaurbach pada Kamis, 22 Agustus 2025.
Saat itu, Nafa mengaku menyesal jika ucapannya telah menyinggung masyarakat dan berjanji untuk memperbaiki diri.
“Guys, maafin aku yah kalau statement aku melukai kalian. Percayalah, aku gak akan tutup mata untuk memberikan hidup aku buat rakyat di dapil aku sebaik mungkin,” tulis Nafa.
Artikel Terkait
Usai Jadi Jawara Wali Kota New York, Zohran Mamdani Minta Donald Trump Keraskan Suara Kritikan
Untuk Temukan Kepastian Hukum hingga Berantas Korupsi, KPK Tegas Penyelidikan Whoosh Tetap Dilanjutkan
Puja-Puji Prabowo Terhadap Pendahulunya, Sebut Jokowi Capek Merintis hingga Dirinya yang Tinggal Meresmikan
Kritik Pedas Mahfud MD: dari Dugaan DPR Main Uang hingga Jatah Polisi untuk Pejabat
Jokowi Dukung Filosofi Mikul Duwur Mendhem Jero untuk Hormati Pemimpin Terdahulu
Said Didu Sebut Pernyataan Prabowo Bakal Tanggung Jawab soal Whoosh Bisa Bikin Salah Tafsir
Rocky Gerung Soal Polemik Dana Pemda di Bank: Sanksi Kepala Daerahnya, Bukan Potong Anggarannya
Mendagri Tito Pastikan Gubernur Riau Abdul Wahid Bisa Dinonaktifkan Jika Perkaranya Sudah Inkrah
Rp11,6 Triliun Digelontorkan untuk IKN Tahap II, Pengamat Ingatkan untuk Audit Anggaran Awal Pembangunan
Deddy Corbuzier Singgung Podcast 'Login' ke Habib Jafar usai Kini Onad Tersandung Kasus Narkoba