Mengingat bahwa keluarga merupakan sektor privat dan berbeda dengan lingkungan luar, seperti di sektor publik yang sudah memiliki Polisi sebagai aparat yang melakukan pengawasan.
“Kalau selama ini masyarakat dipaksa untuk cari tahu sendiri, belajar sendiri tanpa ada negara memberikan gambaran, masukan, ataupun penerangan, itu sebenarnya salah negara,” tutur Dedy.
“Kenapa negara enggak melakukan bimbingan kepada masyarakat atau kepada individu tentang bagaimana mengamankan dirinya sendiri?” imbuhnya.
Oleh karena itu, menurut Dedy, negara bisa memasukkan konsep self policing ini ke dalam satuan jenjang pendidikan.
“Dari sejak dini dia sudah tahu bagaimana mengamankan dirinya, bagaimana mengamankan keluarganya, bagaimana mengamankan teman-temannya,” tegasnya.
“Akhirnya, dia punya rasa, punya perasaan bagaimana melindungi dirinya dan nanti dia akan timbul sensitif terhadap pelanggaran-pelanggaran,” tandas Dedy.
***
Artikel Terkait
Densus 88 Bongkar Terduga Pelaku Insiden Ledakan di SMAN 72 Jakarta Bawa 7 Peledak, Meletus di 2 Lokasi
Saat APBN Dituntut Jadi Mesin Penggerak Pembangunan RI, Ada Proyek Mangkrak yang Dinilai Bisa Bikin RI Boncos
Pengakuan Pelaku Penculik Balita di Makassar: Awalnya Ingin Rawat, tapi Terdesak Butuh Uang
ICW soal Utang Whoosh: Kok Baru Ribut Sekarang?
Resmi Dibentuk Versi Internal dan Pemerintah, Dedy Tabrani Sebut Reformasi Polri Bukan soal Kelembagaan
Ketua DIKPI: Ilmu Kepolisian dalam Kehidupan Sehari-hari Bantu Anak Kendalikan Emosi dan Stres Sejak Usia Dini
Hearing Soal Tambang Emas, Warga Kecewa Perwakilan PT Bumi Suksesindo Tak Bisa Menjawab Pertanyaan Tuntutan Warga
Cegah Kasus Keracunan MBG, Kepala BGN Perintahkan SPPG Masak dengan Air Bersertifikat
JPP Promedia Gelar Diskusi Ilmu Kepolisian bersama Ketua DIKPI, Soroti Peran Masyarakat dalam Keamanan
Cerita Orang Tua Korban Ledakan SMAN 72: Singgung Masa Depan Sang Anak dengan Luka Parahnya