Ia memahami bahwa kondisi geografis mengharuskan bantuan dikirim lewat jalur udara, namun pelaksanaannya tetap harus memperhatikan efektivitas dan keselamatan warga.
“Seperti yang tadi saya sampaikan, kita fokus untuk bisa memberikan bantuan secara efektif. Banyak wilayah yang jalurnya terputus sehingga distribusi dilakukan melalui udara," kata Puan kepada wartawan pada Rabu, 3 Desember 2025.
Puan menilai bahwa cara pemberian bantuan melalui udara yang sempat dilakukan, termasuk melempar bantuan dari ketinggian, perlu ditinjau ulang agar tidak menimbulkan masalah baru di tengah bencana.
"Namun cara pemberiannya mungkin dianggap kurang efektif atau kurang baik. Karena itu perlu dievaluasi sebaik-baiknya,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Saat 2 Kapal Besar Berlayar ke Pesisir Timur Aceh, Bawa Tenda hingga Obat-obatan untuk Para Korban Banjir Bandang
DevFest Bandung 2025: Sukses Selenggarakan Acara Teknologi Terbesar Se-Nusantara
Isu Perpecahan di NU Meluas, Mahfud MD Mengingatkan Adanya Pengaruh Proyek dan Perizinan
Jaga Marwah Laporkan Ketua Satgas BLBI Rionald Silaban ke KPK
Menteri Bahlil Janjikan Pemulihan Listrik Imbas Banjir-Longsor di Tapanuli Tengah akan Pulih Total pada Jumat Pekan Ini
Penyaluran Bantuan di Aceh Hadapi Tantangan Berat, Rusaknya Infrastruktur Bikin 4 Wilayah Terisolir
BNN Ungkap Gembong Narkoba Dewi Astutik Punya Hubungan dengan WN Pakistan usai Operasi Senyap RI-Kamboja
Legislator Soroti Skema TKD Nasional di Bawah Menkeu Purbaya, Sebut SOP Kemenkeu Tak Jelas
Pascabencana Sumatera, DPR Minta Menhut Raja Juli Tidak Takut Meski Pelaku Punya Backing
Wakil Kepala BGN Tegaskan Larangan SPPG Pecat Relawan Dapur saat Penerima Manfaat Berkurang