Princes Syndrome Melanda Kaum Perempuan Remaja , Begini Cara Pandang Islam Dalam Mengatasinya

وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ

“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.”

Maksud dalam surah tersebut termasuk dalam perkara perempuan dalam cara pandang Islam terhadap perempuan.

Perempuan adalah sosok yang dimuliakan dihormati dijaga dan disayangi karena perempuan punya peran yang sangat strategis dalam membangun peradaban manusia.

Yaitu sebagai umur batul bait, Ibu sekaligus pendidik generasi penerus,” perempuan adalah saudara kandung laki-laki, tidak memuliakan kaum wanita kecuali orang Mulia dan tidak merendahkan mereka,” hadits riwayat Ahmad, At-tirmidzi dan Ibnu Asakir.

Baca Juga: Kabar Kembira! Bansos Pangan Jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2023 Akan Disalurkan, Cek Sekarang Juga

Dalam Islam ada beberapa hukum yang dikhususkan hanya berlaku bagi perempuan semisal hukum pakaian, Wali , mahram, waris dan segala hukum yang berkaitan dengan fungsi ibu dan pengatur rumah tangga.

Semisal jaminan nafkah hadlonah atau pengasuhan anak, semua aturan itu semata-mata untuk menjaga dan melindungi kaum perempuan tentunya dengan peran strategis ini perempuan membutuhkan sosok pria yang sangat bertanggungjawab dan sholeh.

Terus sebenarnya tabiat manja seorang perempuan itu sangat mendukung perannya sebagai Qurrota A'yun atau penghias pandangan maupun penyejuk hati sang suami.

Hal yang wajar dalam kehidupan rumah tangga sepasang suami-istri saling bermanja-manja dan bersenda gurau untuk menjaga keharmonisan rumah tangganya.

Jadi sikap manja seorang perempuan dalam Islam ke tidak akan diumbar sembarangan, spesial hanya untuk suami-suami mereka.

Dan dalam kehidupan publik baik perempuan dan laki-laki diwajibkan terikat dengan sistem pergaulan Islam.

Mereka dilarang menunjukkan unsur seksualitas masing-masing.

Baca Juga: Alhamdulillah! Ada Bansos Pangan dari Pemerintah Jelang Ramadhan dan Idulfitri 2023

Dalam Islam, mindset kehidupan publik yang meniscayakan bertemunya laki-laki dan perempuan adalah ta'awun atau tolong-menolong dan Amar ma'ruf nahi mungkar