nasional

Raffi Ahmad Mengaku Pakai Mobil RI 36, Ungkap Patwal Memang Sempat Adu Argumen dengan Sopir Taksi

Sabtu, 11 Januari 2025 | 18:42 WIB
Raffi Ahmad

Sekretaris Kabinet (Seskab), Mayor Teddy Indra Wijaya, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memberikan teguran kepada pemilik mobil berpelat RI 36 terkait insiden tersebut.

Teddy menekankan pentingnya kehati-hatian dan kebijaksanaan bagi para pejabat negara saat berkendara agar kejadian serupa tidak terulang.

“Sudah kita tegur. Semua pejabat negara juga telah diingatkan kembali untuk berhati-hati dan bijak saat berkendara,” ujar Teddy kepada wartawan, Sabtu, 11 Januari 2025.

Kronologi Kejadian Versi Ditlantas Polda Metro Jaya

Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, menjelaskan bahwa Brigadir DK, petugas patwal yang mengawal mobil RI 36, bertindak untuk mengurai kemacetan di Jalan Jenderal Sudirman pada Rabu, 8 Januari 2025, sekitar pukul 16.30 WIB.

Saat itu, sebuah truk penambal jalan berhenti di lajur tengah, menyebabkan kepadatan arus lalu lintas.

Taksi Silver Bird Alphard yang berada tepat di belakang truk mencoba berpindah ke lajur kanan.

Namun, pada saat bersamaan, sebuah kendaraan Suzuki Ertiga putih juga hendak melaju dari arah kanan, sehingga hampir terjadi senggolan antara keduanya.

“Akibatnya, taksi Alphard hitam berhenti agak lama. Terjadi perdebatan antara pengemudi taksi dan kendaraan lainnya, yang akhirnya menyebabkan kemacetan,” jelas Argo pada Jumat, 10 Januari 2025.

Melihat situasi ini, Brigadir DK mencoba melerai dan meminta taksi Alphard hitam untuk segera melaju agar kemacetan tidak bertambah parah.

Namun, gestur yang digunakan petugas dianggap publik sebagai sikap arogan.

“(Brigadir DK) terlihat menunjuk-nunjuk dengan gestur yang dianggap tidak sopan,” ujar Argo.

Setelah insiden ini, Brigadir DK diberi sanksi berupa teguran untuk lebih humanis dalam bertugas.

Ditlantas Polda Metro Jaya juga berencana meminta klarifikasi kepada sopir taksi Alphard terkait tindakan atau ucapan petugas yang mungkin dianggap kurang pantas.

“Meskipun demikian, kami meminta maaf apabila gestur anggota kami dianggap tidak layak atau arogan,” pungkas Argo.

Halaman:

Tags

Terkini