nasional

Anies Baswedan: Bertahun-tahun RI Absen di Forum PBB, Kepala Negara Tak Muncul

Minggu, 13 Juli 2025 | 20:04 WIB
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan

Manadonesia.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengkritisi ketidakhadiran Presiden RI, Prabowo Subianto dalam forum pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Anies menilai, dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia tidak diwakili langsung oleh kepala negara, melainkan hanya diwakili oleh Menteri Luar Negeri.

"Bapak Ibu sekalian, bertahun-tahun Indonesia absen di pertemuan PBB. Kepala negara tidak muncul. Selalu Menteri Luar Negeri," ujar Anies saat menyampaikan pidato dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerakan Rakyat di Jakarta, pada Minggu, 13 Juli 2025.

Baca Juga: Cerita Anies yang Pernah Beri Nama Stasiun MRT 'ASEAN', Sebut Jakarta Bukan Hanya Ibukota RI

Anies memandang kehadiran pemimpin tertinggi negara dalam forum global penting sebagai bentuk komitmen dan keseriusan Indonesia dalam percaturan dunia internasional.

Mantan rival Prabowo di Pilpres 2024 itu menyoroti posisi Indonesia yang strategis di Asia Tenggara, terutama dibandingkan dengan ketegangan yang kerap terjadi di wilayah Asia Timur dan Selatan yang dinilai sebagai wilayah yang tidak stabil secara geopolitik.

"Di Timur ada Tiongkok paling besar, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, Taiwan ini semua wilayah yang suasananya tegang bukan yang suasananya teduh," terang Anies.

"Tak terbayangkan utara dan selatan. Antara Korea Selatan dan selatan tegang. Antara Tiongkok dengan Jepang, tegang," imbuhnya.

Melihat situasi itu, Anies menilai Indonesia memiliki peran vital untuk menjaga stabilitas dan keteduhan kawasan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian menyebut, agar bisa memainkan peran tersebut secara optimal, Indonesia terlebih dahulu harus menyelesaikan berbagai persoalan internal.

"Ketika kita mengatakan kepada dunia. Kita harus menjadi negara yang menghormati hak asasi manusia. Eh, you sudah beres dulu soal hak asasi manusia," tegas Anies.

"Kita harus menjunjung tinggi prinsip demokrasi. Ada demokrasi tidak di tempat Anda. Karena itulah. Mengapa kita harus bereskan persoalan-persoalan domestik juga," tukasnya.***

Tags

Terkini