Susatyo menegaskan, seluruh personel dilarang membawa senjata api agar pengamanan berlangsung damai.
“Kami pastikan personel di lapangan tidak dibekali senjata api. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap demokrasi dan kebebasan menyampaikan pendapat,” ujar Susatyo di lokasi aksi, pada Minggu, 12 Oktober 2025.
Nyanyian Damai dan Seruan Kemanusiaan
Lagu “Heal The World” menjadi simbol ajakan damai dari massa aksi. Di tengah panas terik, mereka bernyanyi bersama sambil menggenggam tangan di udara.
Diketahui, lagu itu dipilih karena membawa pesan kemanusiaan universal. Para peserta juga terlihat membawa bendera Palestina berukuran besar.
Selain itu, terlihat pula warga membawa bendera berukuran 6x4 meter yang ia kibar-kibarkan di trotoar.
Aksi Damai Tanpa Insiden
Aksi yang digelar sejak pukul 06.00 WIB itu diketahui berjalan tertib. Polisi melakukan pengalihan arus lalu lintas di sekitar kawasan Monas dan Jalan Medan Merdeka Barat.
Massa tampak duduk, berorasi, dan menyanyikan lagu dukungan tanpa adanya insiden berarti.
Hingga siang hari, peserta aksi masih memenuhi area sekitar Monas dan Kedubes AS.
Di atas panggung, orator bergantian menyerukan pesan solidaritas agar dunia internasional menghentikan kekerasan terhadap warga Palestina.
“Free free Palestine, from the river to the sea, Palestine will be free,” teriak massa aksi berulang kali.
Solidaritas yang Terus Hidup
Aksi di Jakarta ini menjadi bukti isu kemerdekaan Palestina masih mendapat perhatian besar dari masyarakat Indonesia.
Dukungan tersebut tidak hanya datang dari kelompok tertentu, tetapi lintas usia dan latar belakang. Mereka menyatu dalam semangat kemanusiaan dan solidaritas global.