MANADONESIA.COM - Presiden RI Joko Widodo mengatakan stunting bukan hanya urusan tinggi badan atau perkembangan fisik semata.
Tapi yang paling berbahaya adalah rendahnya kemampuan anak untuk belajar, bisa menyebabkan keterbelakangan mental dan bisa menyebabkan munculnya penyakit-penyakit kronis.
Infrastruktur dan lembaga yang ada, harus lebih digerakkan untuk memudahkan dalam menyelesaikan persoalan stunting di Indonesia.
Dilansir Manadonesia dari Instagram @pandemictlaks, ternyata stunting bisa diatasi dengan mengonsumsi lele, kok bisa?
Di Indonesia sendiri Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada Rapat Kerja Nasional BKKBN, dimana prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4 persen di tahun 2021 menjadi 21,6 persen di tahun 2022.
Oleh sebab itu, target 14 persen di tahun 2024 harus tercapai agar dapat menekan angka stunting di Indonesia yang sudah mulai mengkhawatirkan.
Kementerian Kesehatan juga sudah melakukan intervensi spesifik melalui dua cara utama dalam mencegah stunting.
Baca Juga: Jangan Kaget! Alasan Mengejutkan Kenapa Aceh Tidak Punya Bioskop, Ini Dia Penyebabnya
Dengan cara intervensi gizi pada ibu sebelum dan saat hamil, serta intervensi pada anak usia enam sampai dua tahun.
Selain itu BKKBN menyebut masih banyak orang yang salah paham perihal pola makan sehat.
Sebenarnya tak harus makan daging sapi yang mahal untuk mencukupi gizi setiap hari.
Dengan mengonsumsi ikan lele yang harganya jauh lebih murah pun ternyata sudah bisa mencukupi gizi anak.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, SpOG.
Menurutnya, orang Indonesia seringkali menginginkan daging sapi lebih dari pada ikan.