Mesin NMAX Neo ini hampir sama dengan mesin Lexi 155, hanya saja ada sedikit perbedaan pada limiter-nya.
Jadi, jika kalian mencari yang lebih konservatif dan hemat, Yamaha NMAX Neo ini bisa jadi pilihan yang tepat. Harganya juga lebih murah, selisih sekitar 5 jutaan dari Turbo yang paling murah.
Dari segi tampilan, body Yamaha NMAX Neo ini hampir sama dengan versi Turbo.
Lampu depan sudah full LED dengan desain yang keren, suspensi depan sudah diatur ulang untuk mencegah bottoming, tapi sayangnya pelek masih sama dengan model lama.
Body samping NMAX Neo ini juga mirip dengan Xmax, dengan desain yang lebih kotak dan tegas.
Untuk fitur, speedometer Neo masih menggunakan display negatif seperti model lama, dan ada beberapa informasi seperti jam, odometer, trip, tegangan baterai, dan konsumsi bahan bakar.
Tidak ada riding mode atau Y-CVT seperti di versi NMAX Turbo, jadi kontrol di stangnya pun lebih sederhana.
Yamaha NMAX Neo ini masih menggunakan kunci manual dengan konsol laci yang dalam dan ada power outlet di dalamnya, namun masih model lighter yang butuh adaptor.
Joknya polos, tanpa banyak detail, dan bagasinya tetap berkapasitas 25 liter, cukup untuk helm full-face meski harus dibalik.
Bagian belakangnya, desain lampu rem sama seperti versi NMAX Turbo, dengan sein yang terpisah di bagian bawah.
Meskipun tidak nyambung dengan garis desain lainnya, tampilan ini tetap menarik. Suspensi belakangnya belum bisa diatur untuk preload, hanya ada satu setelan.
Setelah mencoba di sirkuit, performa mesin Yamaha NMAX Neo ini lebih responsif di putaran bawah dibandingkan dengan Nmax 2019.
Namun, jika dibandingkan dengan NMAX Turbo, tentunya masih kalah, terutama di putaran tengah dan atas.
Handlingnya juga terasa mirip dengan NMAX Turbo, namun suspensi belakangnya terasa lebih keras karena belum ada pengaturan preload.
Jika dibandingkan dengan Honda PCX versi CBS, fitur-fitur Nmax Neo ini sudah cukup bersaing, terutama dengan adanya Y-connect yang bisa terhubung ke smartphone.