Tujuannya adalah untuk menghilangkan miang dan air, yang masih ada dalam bambu tersebut.
Pembuatan Lamang Siarang ini tidaklah semudah kelihatannya, sebab membutuhkan waktu yang lumayan panjang.
Rangkaian persiapannya sendiri dimulai dengan membuat kelapa sangrai, lalu ditumbuk atau disebut dengan merandang karambit.
Proses kemudian dilanjutkan dengan membuat minyak tanak dari santan kelapa, yang ternyata jumlahnya cukup banyak.
Di hari berikutnya, pembuatan Lamang Siarang dilanjutkan dengan menggiling bareh siarang.
Biasanya bareh siarang ini akan ditumbuk di kincir-kincirnya, namun seiring perkembangan zaman, tak ada lagi kincir yang beroperasi di sini.
Sehingga masyarakat yang ingin membuat Lamang Siarang ini akan menumbuk bareh siarang dengan menggunakan mesin.
Sebelum ditumbuk, bareh siarang harus direndam dulu selama 1 malam.
Adapun bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk membuat Lamang Siarang yang hitam legit ini adalah tepung dari bareh siarang, dan gula tebu cair.
Selain itu, ada juga bahan lainnya berupa parutan kelapa yang direndam hingga berwarna kecoklatan dan ditumbuk.
Masih ada lagi bahan tambahan seperti minyak tanak dari santan kelapa, garam, vanili, pengembang, dan air.
Umumnya, pembakaran Lamang Siarang dilakukan di pagi hari setelah selesai sholat subuh.
Lamang Siarang ini bersifat seperti rendang, yang bisa bertahan sampai sebulan lamanya, karena ketika akan dihidangkan, biasanya lamang didiamkan lagi di atas bara api.
Selain menjadi bagian dari tradisi menyambut Ramadhan, Lamang Siarang juga sering dijadikan sebagai buah tangan ketika Manjalang Mintuo, yaitu tradisi perempuan minang mengunjungi keluarga suaminya.***
Artikel Terkait
Mirip Halloween, Festival Garangao di Qatar Ini Justru Jadi Tradisi Menyambut Bulan Suci Ramadhan, Kok Bisa?
Serunya Main Meriam Karbit yang Jadi Tradisi Warga di Pontianak, Kalimantan Barat, Saat Menyambut Ramadhan
Monginbalu Konbulan, Nyamannya Mandi Bersama yang Jadi Tradisi Menyambut Ramadhan Masyarakat Bolaang Mongondow
Inilah Tradisi Unik 5 Negara saat Bulan Ramadhan, Nomor 3 Ide Bagus Untuk Ditiru di Indonesia
Tradisi Menyambut Ramadhan Unggahan Bonokeling Banyumas, Pikul Hasil Bumi Hingga Masuk Makam Tanpa Alas Kaki