Dilansir dari laman Doha News, asal-usul dari nama festival Garangao ini sendiri masih menjadi bagian dari misteri yang belum berhasil terpecahkan.
Baca Juga: Orang Yang Terkena HIV-AIDS Pada Bulan Ramadhan Wajib Puasa? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Sebagian orang percaya bahwa nama tersebut datangnya dari suara kacang dan permen yang saling beradu dalam keranjang yang dibawa anak-anak.
Namun ada juga seorang pendongeng asal Qatar, Umm Khalaf, yang menyebutkan jika perayaan tersebut dulunya ditujukan bagi anak-anak yang berhasil menghafal 15 Juz dalam Al-Qur’an.
Tapi tak sedikit pula yang mengatakan kalau tradisi Garangao dalam rangka menyambut Ramadhan itu, bermula dari teladan putri Rasulullah, Fatima.
Di mana dia ternyata memiliki kebiasaan baik sebelum bulan suci tiba, yaitu membagi-bagikan permen kepada orang-orang.
Baca Juga: Bolehkah Buka dan Sahur Kurma Setiap Hari Selama Ramadhan? Ini Tips dari dr. Zaidul Akbar
Kendati demikian, ketika pandemi Covid-19 melanda, ternyata festival tersebut juga mengalami sedikit perubahan.
Pemerintah setempat menyiapkan bus untuk mendistribusikan makanan ringan dan permen, yang telah dikemas, dan kemudian dibagikan ke masing-masing rumah.
Kendaraan tersebut dilengkapi dengan pengeras suara, yang memainkan lagu-lagu tradisional khas festival Garangao.
So, kalau hanya seperti itu, apa masih bisa dibilang mirip perayaan Halloween, ya? ***