Viral Prediksi Gempa Bulan Maret akan Terjadi di Sulawesi Utara, Ini Penyebabnya Kata Ahli Seismolog Belanda

Lalu pada tanggal 2 Maret ada konjungsi planet Bumi, Venus, dan Jupiter. Setelah kejadian itu, ada konjungsi planet lain yang juga melibatkan Bumi, yaitu Bumi, Merkurius, dan Saturnus yang disebut sebagai konjungsi planet kritis, kata Frank Hoogerbeets .

Itulah penyebab jika terjadi gempa yakni Konjungsi yang mengakibatkan peristiwa seismik yang besar sekitar tanggal 3 atau 4 Maret 2023.

Atau kata Frank Hoogerbeets bisa juga terjadi tanggal 6 atau 7 Maret saat bulan purnama.

Adanya empat konjungsi tersebutlah yang menurut Frank Hoogerbeets dapat menciptakan lebih dari satu peristiwa seismik yang besar gempa dengan kekuatan mencapai magnitudo 6 hingga bisa di atas magnitudo 8.

Frank Hoogerbeets juga melihat pada fluktuasi atmosfer, yang mana hal tersebut menurut sang peneliti dapat menunjukan aktivitas seismik.

Baca Juga: Taman Kota, Rekomendasi Tempat Bersantai & Belanja Buah di Kotamobagu

"Kami mengalami beberapa fluktuasi pada tanggal 25," kata Frank Hoogerbeets.

"Yang pertama menandai pantai barat Amerika Utara dan parit Kermadec. Tapi fluktuasi itu agak kabur dan tidak terlalu meyakinkan," tambah Frank Hoogerbeets menjelaskan.

Frank mengatakan jika fluktuasi jauh lebih jelas menandari Pasifik Barat, dari Kamchatka, Kepulauan Kuril, Jepang bagian Utara, sebelah atas Filipina, dan menandai Sulawesi, Halmahera, Hingga laut Banda Indonesia.

Itulah penyebab dari prediksi gempa bumi yang diprediksi oleh ahli Seismolog Belanda, Frank Hoogerbeets. ***